GlobalNewsIndonesia.com-CIANJUR : - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Jawa Barat telah menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (RETANA) sebanyak 1.832 orang untuk mengantisipasi dampak bencana pada puncaknya iklim La Nina pada bulan Desember 2020.
Sekertaris BPBD Cianjur, Mokh Irfan Sofyan, mengatakan sebagian besar wilayah Cianjur yang masuk dalam Zona Merah bencana alam di Jawa Barat, bahkan secara nasional menjadi daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi.
Oleh karena itu banyak potensi terjadi bencana mulai dari banjir bandang, longsor, pergerakan tanah, hingga bencana angin puting beliung.
"Di masa cuaca ekstrem akibat anomali iklim La Nina bencana mulai terjadi, seperti belum lama ini terjadi banjir dan longsor di tiga kecamatan di wilayah selatan Cianjur. Dan saat puncak La Nina risiko bencananya lebih tinggi," kata Irvan, Jumat (13/11/2020).
Iya menambahkan bahwa seluruh Retana atau relawan tangguh bencana di setiap desa disiagakan untuk memantau wilayahnya masing-masing.
Diungkapkan Irvan, khusus untuk retana di kawasan pesisir selatan, disiagakan untuk memantau antisipasi terjadinya gelombang tinggi.
"Sebanyak 1.832 orang Retana kami minta segera melaporkan sekecil apapun tanda-tanda bencana yang terlihat, sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana," ungkapnya.
Selain itu jelas Irvan Irfan, bahwa BPBD juga melakukan pemetaan lokasi pengungsian yang aman dari jangkauan bencana alam longsor, banjir dan pergerakan tanah.
"Ketika terjadi tanda-tanda yang kemungkinan berujung bencana alam, warga sudah diungsikan," pungkasnya.(yn)