Pandemi Belum Berlalu, Pedagang Mengeluh -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Pandemi Belum Berlalu, Pedagang Mengeluh

10/07/2020


 

GlobalNewsIndonesia.com, BUKITTINGGI- Sejak pandemi corona virus desease 19, (covid 19) banyak pedagang keluhkan hasil pendatapan-nya yang menurun. Diantara pedagang itu, pemilik Warung Arafah, Zulkifli Tindra.  Zulkifli menjual aneka minuman dan warung nasi di komplek Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi, Sumatera Barat.


"Sejak pandemi covid 19, omzet atau pendapatan warung saya ini sangat jauh menurun. Jika dihitung persentasi penurunan pendapatan, turun sekitar 80 persen," ujar Zulkifli saat berbincang bersama media ini di warungnya, Selasa (6/10/2020).  

   

Ia katakan, beberapa bulan lalu, setelah diberlakukan Physical distancing (jaga jarak), kemudian lockdown atau mengharuskan sebuah wilayah menutup akses masuk maupun keluar sepenuhnya, hingga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) warung sempat ditutup.


"Waktu diberlakukan locdowkn warung sempat tutup. Kemudian diberlakukan-nya PSBB, hingga kini, warung sudah buka setiap hari. Hanya saja, pendapatan sangat jauh berbeda dibanding sebelum adanya covid-19," sebut Zulkifli yang akrab disapa Bang Zul ini.


Ia berharap, pemerintah dapat menangani virus tersebut agar cepat berlalu hingga tercipta suasana kondusif seperti sedia kala. Dan terhadap warga, katanya, juga hendaknya benar-benar menerapkan pola hidup sehat atau sehari-hari menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari wabah mematikan itu.


"Saya berharap begitu, agar suasana kehidupan masyarakat normal kembali. Selain itu kita upayakan selalu menjaga ketahanan atau kekebalan tubuh biar hidup mandiri dengan tidak mengharapkan bantuan," kata Bang Zul yang juga agen travel umrah ini.


Terpisah, apa yang dikeluhkan Bang Zul tidak jauh berbeda dengan yang dialami Uncu, seorang pemilik Turret Cafe di Kampung Chino, jl. Ahmad Yani kota setempat.


Turret Cafe yang biasanya didatangi konsumen dari manca negara itu, kini sepi pengunjung meski dilengkapi karaoke dan live musik. Bahkan Uncu mendekorasi cafenya untuk melirik pangsa pasar pelanggan lokal.


"Namun, tetap saja sepi pengunjung. Ini disebabkan tidak ada lagi wisatawan asing datang ke Kota Bukittinggi. Kini pun, meski pangsa pasar lokal, keadaan tetap begitu-begitu saja," sebut Uncu didamping istrinya. 


Pengusaha asli Bukittinggi itu menambahkan, selain cafenya sepi pengunjung, home stay miliknya di jl. by pass juga sepi.


"Beberapa bulan belakangan, tidak ada lagi tamu yang menginap.  Semua kamar di home stay kosong.  Habis memang tidak ada wisatawan lokal dari daerah tetangga seperti Jambi, Palembang, Medan dan Riau yang berlibur," tutupnya.  (AN)   


Foto :  Bang Zul, baju batik