Bupati Sambangi Warga Kurang Mampu di Kampung Nipa -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Bupati Sambangi Warga Kurang Mampu di Kampung Nipa

10/08/2020


Globalnewsindonesia.com,- Bulukumba,- Setelah melihat info di media massa dan media sosial terkait warga Kampung Nipa Kelurahan Bentenge yang kondisinya memprihatinkan, Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali bersama jajarannya menyambangi warga tersebut di kediamannya masing-masing, Rabu 7 Oktober 2020.


Di Kampung Nipa, Bupati mendatangi 3 rumah warga yang kurang mampu. Ia didampingi oleh Dandim 1411, Kadis Kesehatan, Kadis Sosial, Kadis Dukcapil, Camat Ujungbulu, Lurah Bentenge dan Ketua Baznas Bulukumba.


Yang pertama dikunjungi adalah kediaman dua bersaudara lanjut usia, Sitti Zaenab dan Muh Said. Keduanya tinggal di bagian bawah belakang rumah panggungnya. Karena rumah panggungnya sudah tidak layak huni, maka sejak tahun 2005 warga setempat membantu membangun tempat bernaungnya di bagian bawah belakang rumah yang berdinding seng.



Sejak viral di medsos, Camat Ujungbulu bersama pihak Puskesmas telah melakukan home care di rumah kakek nenek ini. Rumahnya dibersihkan dan mengecek kondisi kesehatannya, serta menyiapkan bahan pokok dari Dinas Sosial. Karena faktor usia, indra penglihatannya sudah kabur, bahkan sang nenek sudah tidak mampu berjalan. Untuk memenuhi makan minum orang tua umur 90 tahun lebih ini, setiap harinya disiapkan oleh tetangganya.


Tidak jauh dari rumah Zaenab, Bupati bersama rombongan bergerak menuju rumah Tepu (64 tahun). Tepu sudah mengalami sakit infeksi tulang sejak umur 15 tahun dan sudah 50 tahun lebih tidak bisa berjalan normal. Kedua tulang kakinya kaku dan mengeras. Jika disentuh seperti batang kayu.


Tepu mengaku di awal sakitnya dan masih bisa duduk, ia masih bisa berjualan es, namun setelah sakitnya tambah parah dia hanya mampu berbaring saja. Tepu tinggal bersama ibunya bernama Jumanna dan dirawat sama iparnya Saiya.


Di rumah Tepu, Bupati menyerahkan bahan pokok dan kasur beserta bantal. AM Sukri Sappewali meminta alas tidurnya diganti dengan yang baru agar Tepu merasa lebih nyaman.


Selanjutnya rumah ketiga yang dikunjungi untuk diserahkan bahan pokok adalah rumah nenek Sarimadan yang berusia lebih 100 tahun. Tubuh nenek ini masih tampak sehat, rambut belum banyak beruban. Namun karena faktor usia, dia sudah tidak mampu berjalan dan hanya terbaring saja.


Di rumah panggungnya, dia ditemani dan dirawat oleh anaknya  bernama Suratmi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, keduanya bergantung dari pemberian kerabat dan tetangganya, serta para dermawan. 


Bupati AM Sukri Sappewali berharap secara berkala pemerintah setempat dan petugas Puskesmas mengecek atau memantau kondisi para warga tersebut untuk memastikan sakitnya tidak bertambah parah dan kebutuhan sehari-harinya masih terpenuhi.


"Ini adalah ladang amal bagi kita semua, khususnya para tetangga untuk membantu sesama," kata AM Sukri Sappewali kepada warga yang mendampingi.


Menurut Kadis Sosial, Syarifuddin, Tepu dan Sarimadan adalah penerima BLT. Hanya kakek nenek Zaenab dan Said yang tidak menerima BLT oleh karena Zaenab selama ini tetap menerima tunjangan pensiun dari almarhum suaminya.


"Suami dari nenek Zaenab ini tentara, jadi masih menerima tunjangan pensiun," ungkap Syarifuddin. ( Is )