GlobalNewsIndonesia.Com -Belawan; Setelah mendapat laporan keluh kesah dari masyarakat belawan, yang ikut prihatin melihat masyarakat yang tinggal di seputaran rel kereta api yang dipagari (portal) besi oleh PT.KAI, yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan ke rumah masyarakat sekitar di jalan riau barat lingkungan I dan jalan sumatra kelurahan belawan II kecamatan medan belawan, kota medan, sumatera utara.
Ketua umum Forum Masyarakat Belawan Bersatu (Formabes) Sagala Munthe angkat bicara. Sagala menolak berdirinya portal tersebut dan meminta kepada PT KAI agar mencabut portalnya, karena diduga sudah mengisolasi masyarakat, yang bisa mengakibatkan lumpuhnya aktifitas masyarakat. (08/09/20).
"Portal ini sudah menghambat aktifitas masyarakat, apabila terjadi kebakaran dan kemalangan, darimana lagi akses jalannya? Apalagi ini termasuk pintu ke jalan protokol yang setiap hari ramai dipenuhi pedagang. Jadi saya meminta agar portal ini dibuka" Ucapnya.
Sagala juga meminta agar pemerintah dan PT.KAI bisa lebih memperhatikan pedagang yang tergusur. "Pemerintah dan PT KAI juga harus memperhatikan para pedagang yang tergusur, dan memberikan mereka tempat sementara agar mereka dapat berdagang lagi, karena berdagang adalah mata pencaharian mereka," Pintanya.
Sebelumnya ditemui dilokasi penggusuran seorang pedagang yang kiosnya ikut tergusur Ganders Marpaung, berharap kepada pihak pemerintah dan PT KAI agar bisa lebih manusiawi. Karena selama mereka berdagang, mereka selalu dikutip uang oleh perpas PD Pasar, "sudah puluhan tahun kami dikutip, setiap hari tanpa terkecuali, kami selalu bayar jualan disini, sekarang kami dipagari besi dan digusur begitu saja" ucapnya"
Dari pantawan awak media yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan (FKW) yang diliput langsung oleh Lp Sitinjak wartawan Global News Indonesia. Saat ini situasi proses penggusuran, pengerukan dranase dan pemasangan pagar besi masih berjalan aman dan lancar.
Jurnalis : Lp Sitinjak
Redaksi : Rj Samosir