Kabar Gembira Masyarakat dan mahasiswa Mendapatkan Uang Pulsa Rp 150.000 Perbulan -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Kabar Gembira Masyarakat dan mahasiswa Mendapatkan Uang Pulsa Rp 150.000 Perbulan

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
9/05/2020
Gambar: yutube
GlobalNewsIndonesia.Com -BORONG 5/9, Kabar gembira untuk Masyarakat dan mahasiswa Indonesia. Pemerintah bakal memberikan sejumlah uang per bulan Rp.150.000 untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat.

 Bahkan kebijakan telah tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan nomor 394/KMK.02/2020. Keputusan tersebut telah ditetapkan pada 31 Agustus 2020. Dikutip GlobalNewsIndonesia.Com dari Kompas.com, perihal tersebut tertera dalam Diktum Ketiga.

 Dimana isinya menerangkan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan secara daring yang bersifat insidental dapat diberikan biaya paket data sesuai kebutuhan paling tinggi sebesar Rp 150.000 per orang per bulan.

 Rahayu Puspasari, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, mengungkapkan masyarakat yang dimaksud tersebut merupakan orang yang terlibat pada kegiatan pemerintah, Selasa 1/9/2020,

Rahayu puspasari menuturkan yang dimaksud masyarakat pada diktur tersebut adalah mereka yang terlibat pada kegiatan pemerintah, yang menurut KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) perlu diberikan support biaya komunikasi.

Misalnya sosialisasi daring pada kelompok masyarakat bawah. Sebagai informasi, pengeluaran kebijakan bantuan pulsa ini mulai berlaku sampai 30 Desember 2020.

 Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan juga menjelaskan hal senada bahwasanya , golongan masyarakat dalam ketentuan di atas tergantung dalam pelaksanaan teknis kebijakan oleh Kementerian dan atau Lembaga. " Wensislaus"