Diduga Almarhum Jamal Meninggal Ada Kejanggalan, Keluarga Desak Kasus Ini Segera Terungkap -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Diduga Almarhum Jamal Meninggal Ada Kejanggalan, Keluarga Desak Kasus Ini Segera Terungkap

8/20/2020

GlobalNewsIndonesia.Com,-
Bulukumba,- Kasus kematian Almarhum Jamal pada Kamis 23/7/2020 lalu di Dusun Pamanggolo Desa Benteng Malewang Kabupaten Bulukumba mengundang tanya oleh pihak keluarga.

Jumran (47 ) yang di dampingi anak Almarhum Jamal, Yayat (30) tidak menerima kematian saudaranya lantaran menurut Jumran, Jamal meninggal diduga karena ada  kejanggalan, bukan meninggal gara-gara lakalantas saja.

"Kakak saya Almarhum Jamal bukan meninggal karena lakalantas saja, tapi ada yang gak masuk akal, Buktinya ada luka bekas sajam dan benda tumpul", ucap Jumran.

Polisi harus segera menuntasakan kasus adanya indikasi lain, kakak saya Jamal (Red) Jumran, meminta kepolisian segera lakukan penyelidikan kasus kematian kakak saya, karena dikhawatirkan massa di Benteng Malewang sama-sama ikut turun ke Polres Bulukumba demi mencari keadilan.

"Tragis ini kematiannya kakakku, dia meninggal dengan luka yang tidak masuk akal, bahkan otaknya terlempar keluar berhamburan sementara ada helmnya bersampingan dengan motornya di dekat mayat jamal," tambah Jumran.

Sementara kami pihak keluarga sudah melapor di Mapolres Bulukumba pada 24/07/ lalu, hanya saja belum ada perkembangan dari pihak kepolisian terkait hasil penyelidikanya. Kami menilai pihak Kepolisian lamban tangani kasus kakak saya Jamal.

"Hari itu juga kami bawa pak Jamal ke RSUD Bulukumba untuk di otopsi, dan hasilnyapun pihak RSUD sudah menyerahkan ke Kopolisian, Hanya saja memang kami sayaangkan pihak kepolisian lambat menangani dan memberikan kami kejelasan terkait laporan yang pernah saya masukan bulan Juli lalu". terangnya.

Di tambahkan Kedepan kami menganggap kepolisian mudah mengungkap kasus kematian kakak saya, karena dalam kejadian lakanya dia tidak laku tunggal, Tapi dia baku serempet dengan ibu sanian yang pada saat itu motornya dikendarai oleh cucunya akbar, nah kami menduga gara-gara insiden kecelakaan Itulah sehingga kakak saya diduga di pukulinya dengan praduga dianiaya  oleh keluarga sanian.

Saat di konfirmasi melalui jalur telephone, Kanit Tipidum Polres Bulukumba mengatakan bahwa aduannya sudah masuk, hanya saja kata Aipda Hamka aduan keluarga baru masuk sekitar satu minggu yang lalu diterimanya.

"Ia memang ada aduan keluarga korban masuk, tapi baru minggu lalu kami terima", terang Aipda Hamka

Kata Aipda Hamka, terkait aduan tersebut nantinya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Lakalantas, karna memang penanganan awalnya sama Lakalantas.

Ditanya soal kapan proses penyelidikan dilakukan oleh Unit Tipidum, Aipda Hamka mengatakan bahwa dalam waktu dekat dirinya akan melakukan penyelidikan. Bahkan aduan keluarga korbanpun ia sudah disposisi dan sementara akan menerbitkan surat perintah penyelidikan dan menetapkan terkait tahapan yang kedepan akan dilakukan.

Selain itu, pelaksana harian Kasat Reskrim Polres Bulukumba Ipda Muhammad Dasri turut menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan proses terkait aduan tersebut, hanya saja saat ini memang banyak kasus yang sementara ditangani oleh Tipidum jadi prosesnya bertahap setiap kasus. (Is)