Walinagari Batu Palano Janji Pasang Kembali Rambu Asmaul Husna, Warga: Itu Pengerjaan Terkesan Asal Jadi -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Walinagari Batu Palano Janji Pasang Kembali Rambu Asmaul Husna, Warga: Itu Pengerjaan Terkesan Asal Jadi

7/15/2020

GlobalnewsIndonesia.com,- Agam,- Walinagari Batu palano, Kecamatan Sei Puar, Kabupaten Agam, Sumbar mengaku berserakannya tiang rambu nama-nama Tuhan atau Asmaul Husna di kenagarian setempat disebabkan keusilan anak-anak.

"Ada anak-anak yang usil, mereka setiap lewat disepanjang jalan dimana dipasang rambu tersebut, mereka pegangin tiangnya sekaligus mereka goyang-goyangin," ujar Walinagari Batu Palano, Erman saat dikonfirmasi via WA kemarin.

Meski saat ini masih banyak rambu Asmaul Husna berserakan dan tidak dipasang ditempat yang layak, dirinya berjanji akan memperbaiki atau memasang kembali sesegera mungkin.

"Tumbang dan berserakannya rambu-rambu Asmaul Husna itu, memang harus saya perbaiki kembali," kata Erman singkat.

Pantauan media ini, Rabu (15/07) beberapa rambu nama kebesaran Sang Maha Kuasa itu masih saja terlihat seperti yang diberitakan sebelumnya.

Baca juga : http://www.globalnewsindonesia.com/2020/07/warga-batu-palano-prihatin-lihat-rambu.html

"Belum diapa-apain, belum dipasang kembali sebagaimana mestinya. Harusnya, sudah tahu rambu-rambu itu tumbang dan berserakan, kembali dibenarin lah. Apa lagi rambu itu nama-nama Yang Maha Kuasa. Sebagai orang muslim, rasanya aparat nagari mengetahuilah akibatnya apa," sebut pemuda setempat, Danil, didampingi warga lain, Darizal dan Ar saat berbincang dengan media ini,"Ucapnya.

Kata dia, disamping rambu-rambu Asmaul Husna merupakan nama kebesaran Sang Maha Pencipta, anggaran biaya untuk pembuatan dan pemasangan rambu tersebut juga berasal dari dana anggaran  pemerintah.

Ia tambahkan, tumbang dan berserakannya rambu-rambu itu, disebabkan cara pemasangan tiang yang tidak profesional alias terkesan asal jadi. Kedalaman pemasangan tiang-tiang rambu, lanjutnya, berkisar hanya 20 cm kebawah.

"Tidak profesional pengerjaannya, terkesan asal jadi. Masa tiang-tiang rambu ditancap hanya dengan kedalaman segitu belum lagi lebar lingkaran tempat pemasangan tiang yang diameter kecil. Wajar saja, baru dipasang sebulan belakangan ini banyak rambu pada bertumbangan. Jadi, bukan keisengan anak-anak," ungkap Danil diaminin rekannya yang lain. (AE/Ma)