Petani, Tak Butuh Istilah Tapi Butuh Harapan Baru -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Petani, Tak Butuh Istilah Tapi Butuh Harapan Baru

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
6/09/2020
Ketgam: Dg.Ramman menjemur biji kopi gren bean Arabika khas Desa Pa'bumbungan Kec.Eremerasa Kabupaten Bantaeng senin,(8/6/2020)

GlobalNewindonesia.com-Bantaeng.: Harapan masyarakat petani kita dalam upaya pemulihan ekonomi ataupun sektor lain seperti pariwisata, sosial budaya, dan keagamaan saat ini.

Dimana masa pandemi covid-19 sangat berpengaruh dan diperlukan langkah strategi untuk memulihkan kembali roda ekonomi khususnya di Kabupaten Bantaeng yang masuk sona hijau.

Apapun itu "New Normal" atau normal baru atau istilah lain yang mungkin susah dimengrti masyarakat awam, dan dipandang tak perlu untuk mereka tau.

Namun yang terpenting apakah ada langkah kongkrit pemeritah dalam memberikan kepastian bagi mereka yang memiliki komoditas yang butuh harga layak, tentunya harus ada strategi pangan pasca pandemi covid-19.

Menurut dg.Ramman salah satu warga Desa Pa'bumbungan Kec.Eremerasa saat ini yang diperlukan harga komoditi harus stabil, khususnya harga kopi dan cengkeh, apalagi sudah ada sentra kopi di Bantaeng.

"Untuk saat ini harga kopi tidak mencapai harga tahun lalu yang memcapai Rp.17,000/kg gren bean dan hanya dikisaran Rp 8,000/kg, saya berharap semoga situasi kembali semula, ada harapan baru bagi petani "ungkapnya

Pandemi virus corona sudah banyak membuat petani kita krisis dan depresi karna mereka dituntut swasembada pangan dengan diperhadapkan dengan harga pupuk dan pestisida yang mencekik.(*)Abm