Parade Literasi Bonto-Botoa, Hadirkan 3 Narasumber Berkompeten. -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Parade Literasi Bonto-Botoa, Hadirkan 3 Narasumber Berkompeten.

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
6/15/2020


GlobalNewsindonesia.Com-Bantaeng.;- Forum Pemuda Desa Bonto-Bontoa (FPDBB) menggelar parade literasi
dengan tema pemuda, literasi dan peradaban.

Kegiatan itu berlangsung di Dusun Bulu'-bulu'Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Minggu 14 Juni 2020.

Menghadirkan narasumber dewan penasihat forum pemuda desa Bonto-Bontoa Haris Bustan, pustakawan rumah baca panrita nuhung Muh Ikbal, dan HMI cabang Gowa Raya A.Ikhsan.

Serta moderator mahasiswa keteknikan pertanian UNHAS Muslih Nur Husain, Ketua FPDBB Afriandi, KPA lasta, HPMB, KPA Lestari, dan kader FPDBB.

Pada kegiatan tersebut para peserta mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Afriadi menuturkan bahwa kegiatan ini adalah pertama kali dilaksanakan, dengan tujuan memantik kesadaran pemuda terhadap literasi, dan konsisi sosial disekitarnya.

Ia berharap para pemuda dapat menyadari perang dan fungsinya di lingkungan masyarakat dan membuminkan culture literasi di Desa Bonto-Bontoa.

Sementara A.Ikhsan mengatakan bahwa tanggung jawab pemuda adalah merawat desa dengan berfikir dan memperkaya referensi.

Haris Bustan menambahkan bahwa, Orang yang berliterasi tidak akan merasa ada masalah dalam hidupnya, itulah hebatnya orang berliterasi. 

Menurut Muh Ikbal, bahwa tidak sepakat jika di katakan minat baca di Indonesia itu kurang, akan tetapi fasilitas baca yang kurang.

" Saya berani mengatakan demikian karena saya membuktikan sendiri di rumah baca panrita nuhung, anak sangat antusias membaca,"tuturnya.

Sekedar diketahui
Forum Pemuda Desa Bonto-Bontoa (FPDBB) dirikan  tanggal 30 Mei 2020 dan beranggotakan 47 orang.

Citizen Reporter
Nurwahidah Saleh