Sejumlah oknum aparat desa Satar Nawang diduga intimidasi Wartawan Global news indonesia -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Sejumlah oknum aparat desa Satar Nawang diduga intimidasi Wartawan Global news indonesia

5/04/2020
Gambar : indonesiakoran.com

GlobalNewsIndonesia.Com -Manggarai Timur; Buntut adanya dugaan ancaman dan intimidasi terhadap Wen, Wartawan GlobalNewsIndonesia.Com perwakilan Biro Manggarai Timur oleh oknum aparat Desa dan Linmas Desa Satar Nawang saat sedang menjalankan tugas peliputan di Desa Satar Nawang Kec Sambi Rampas.

Pimpinan GobalnewsIndonesia sidah menyurati Kapolres Manggarai Timur agar peristiwa yang menimpa wartawannya itu dapat diproses berdasar kejadian dan aturan yang ada.

Sebagaimana awal kejadian itu berkaitan dengan penempatan Posko penanganan Covid - 19 Di Desa Satar Nawang yang dianggap banyak warga desa tidak sesuai dengan protokol penanganan Covid 19.
Sedang warga berharap Posko didirikan di Gerbang masuk desa.

Namun hal ini tidak di terima oleh Warga Kampung tetangga, kampung Golo Tado yang merupakan Gerbang masuk Desa Satar Nawang,
Karena masyarakat kampubg Golo Tado beranggapan bahwa Keputusan pihak desa menganak tirikan mereka dalam keputusan penempatan Posko diperlintasan kampung mereka. Disamping itu mereka merasa berhak untuk turut bersuara dan butuh perlindungan.

 Bermula kronologis peristiwa, pada Senin 20/4/2020 tepatnya jam 15.30 Wita ,  sejumlah Warga Kampung Golo Tado menemui Wartawan GlobalNewsIndonesia untuk menyampaikan keluhan dan meminta hadir untuk meliput pertemuan mereka dengan jajaran prangkat Desa Satar Nawang yang akan mereka gelar hari itu juga.

Atas dasar permintaan Warga kampung Golo Tado itulah,  Wartawan Globalnews mendatangi Kepala Desa Satar Nawang untuk mengkonfirmasi kebenaran akan keluhan warga tersebut. Namun belum sempat melakukan konfirmasi, Kepala Desa Satar Nawang dengan ketus menjawab kalau dari tadi mereka menunggu kedatangan warga kampung Golo Tado.

"Namun mereka tidak juga datang, kalau datang sekarang jam kantor sudah tutup besok saja" ucap Kades ketus.

Guna memenuhi klarifikasi atas keluhan warga kampung Golo Tado terhadap kebijakan kepala desa tersebut, pada Selasa, 21/4/2020 , Wen kembali menemui jajaran prangkat desa Satar Nawang untuk mengkonfirmasi kebenaran laporan pemberitahuan warga Golo Tado padanya bahwa pada 18/4/20 telah terjadi kesepakatan pemindahan Posko Covid 19, namun menurut mereka tidak direalisasikan pihak prangkat desa yang dijanjikan akan dipindahkan pada 19/4/20.

Kedatangan Wen saat itu rupanya memang sudah ditunggu Kepala Desa bersama staf dan Aparat, Tokoh Adat, tokoh Pendidik dan Linmas.

Ironisnya belum sempat duduk, Wen yang merupakan Wartawan Globalnews tersebut langsung di bentak-bentak oleh  salah Satu Kaur Desa Gaspar Mada dengan nada emosi dan kasar, "kau duduk di situ saja, mana kamu punya kelompok, kami sudah tunggu kamu dari kemarin, kamu yang profokator di desa ini, kamu maunya apa sekarang" bentak oknum Kaur desa berang.

Rada bingung Wen bertanya balik, "kamu apa maksud nya om, profokator apa , apakah om tau maksud kedatangan saya saat ini" tutur Wen datar.

 Mendengar jawabn Wen tersebut, dengan nada emosi Gaspar makin menjadi jadi, dan salah Satu anggota Linmas Fransiskus Budiman turut bereaksi dan berontak diruga ingin menghajar Wen dari arah belakangnya. Namun upaya tindak kekerasan itu tak sempat terjadi lantaran di lerai oleh sejumlah warga yang hadir di Ruangan itu.

Namun rupanya tidak sampai di situ saja, Linmas tersebut melapaskan baju dan celana Linmas nya di dalam kantor di depan banyak orang dan makin emosi dan berontak ke arah Wen.

Mereka menduga Wen berkelompok dengan warga kampung Golo Tado untuk menolak pendirian Posko Covid 19 di kampung mereka.

Setelah Wartawan menjelaskan kepada semua yang hadir terkait kunjungannya baru mereka diam dan mengaku keliru, bahwasanya kami keliru kami curiga pa disitu kerja sama dengan kelompok Golo Tado. (Tim)