Sebuah Tanggapan Dari Tokoh Masyarakat Juga Politikus Soal Purwakarta Istimewa -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Sebuah Tanggapan Dari Tokoh Masyarakat Juga Politikus Soal Purwakarta Istimewa

5/24/2020

GlobalNewsIndonesia.Com.- Purwakarta,- Dalam menyambut Hari Raya Idhul Fitri 1441 Hijriah ditengah masa pandemi virus corona (covid-19), dinilai menjadi momentum yang sangat tepat untuk segera berdamai dan saling memaafkan demi untuk bersatu bersama membangun Purwakarta Istimewa kedepannya.

Hal ini disampaikan, salah seorang Tokoh masyarakat sekaligus politikus Purwakarta, A. Haris Yogi. Dimana bukan rahasia lagi bahwa akhir-akhir ini situasi politik di Purwakarta agak sedikit bergejolak dengan isu tidak akurnya antara Bupati dan Wakil Bupati. Hal itu juga meluas pada perbincangan panjang ditengah para aktivis dan sebagian masyarakat.

Untuk itu kita sebagai masyarakat berharap perselisihan ini segera diakhiri,"ucap A. Haris Yogi kepada GlobalnewsIndonesia.Com. Sabtu malam (23/05/2020).


Dalam Hari besar ini Yogi juga menyampaikan, Hari Raya Idhul Fitri kali ini sebagai ajang untuk mempererat kembali silaturahim, saling memaafkan, serta kembali memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan sehingga visi dan misi mensejahterakan masyarakat Purwakarta Istimewa bukan hanya sekedar selogan saja.

Selanjutnya Yogi menambahkan, untuk membangun Purwakarta Istimewa, sangat dibutuhkan sinergitas dari semua pihak, tidak cukup hanya pemerintah saja. Menurutnya, sehebat apapun program pembangunan tidak akan berjalan baik jika masyarakat tidak bersatu. Dimana persatuan adalah modal utama jika kita benar-benar menginginkan kemajuan.

Harapanya bahwa  pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta saat ini agar segera menuntaskan visi dan misi sewaktu kampanye dulu. Dan Ia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak menutup ruang kritik baik dari tokoh masyarakat maupun politikus juga dari masyarakat biasa sekalipun selama tidak menyalahi aturan yang ada,"Tegasnya.

Dimana adanya Kritik merupakan sebuah lonceng , untuk menjalankan amanah serta janji politik terhadap masyarakat, adapun sebagai sumpah jabatanya dimana wajib ditunaikan," ucap Yogi. (Mjn).