Penjelasan Wakil Bupati Ciamis Mengenai PSBB Di Kabupaten Ciamis -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Penjelasan Wakil Bupati Ciamis Mengenai PSBB Di Kabupaten Ciamis

5/05/2020
GlobalNewsIndonesia.com.-Ciamis,-
Sementara itu, Wabup Yana D Putra menjelaskan pelaksanaan PSBB merupakan karantina kesehatan, hanya pembatasan kegiatan tertentu. Sehingga aktifitas masyarakat diminimalisir.

"PSBB di Ciamis dilakukan secara menyeluruh, banyaknya pemudik disetiap kecamatan menjadi pertimbangan dilakukan secara menyeluruh", jelasnya.

Yana juga mengajak kepada Camat dan Kepala Desa agar melakukan pemantauan dan pengawasan lebih ketat lagi. Kalau bisa ditandai rumahnya bagi para pemudik selama 14 hari agar bisa diawasi bersama.

"Untuk ciamis dilakukan karantina mandiri dirumahnya, karena ada resiko lain kalau disatu tempatkan ditakutkannya ada penularan dengan dikumpulkannya disebuah tempat dengan rentan waktu kedatabgan pemudik yang berbeda-beda," katanya

Diharapkan PSBB khusunya di kabupaten Ciamis bisa berjalan efektif. Efektifnya PSBB itu menekan dan meminimalisir aktifitas.

"Idealnya PSBB itu turun diangka 50%, kita sebagai penyelenggara pemerintah harus tegas mengeluarkan aturan-aturan yang diatur di PSBB," terang Yana.

Yang paling penting yaitu tingkat kedisiplinan masyarakat. Insyaalloh PSBB akan efektif kalau dilakukan secara benar dan displin.

PSBB membatasi hanya aktifitas sekolah, tempat kerja, kegiatan fasilitas umum, pariwisata, kegiatan keagamaan, keramaian, namun kegiatan ekonomi masih bisa berjalan dengan meminimalisir kerumunan dan menjalankan protokol kesehatan.

"Mari kita ajak para ulama dan agamawan untuk sebagai garda depan mensosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya hidup bersih untuk menghindari Covid-19," ajak Yana.

Pemkab Ciamis mempending Bantuan dari Provinsi karena ketidaksesuaian dengan data yang diajukan, kita menunggu perbaikan data dulu agar masyarakat terakomodir kebutuhannya.

Itupun terkait bantuan dari Desa, dan desa agar melihat secara objektif untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan."Jangan sampai setelah selesainya Wabah pandemi ini ada permasahan dengan KPK," tegas Yana.

Seperti Bupati katakan, agar menjadi shock therapi dimana bisa dilakukan dengan penyemprotan dirumah/ditandai bahwa pemudik tersebut agar tidak mudik dulu atau bisa diawasi warga.

Menurut Asisten Daerah 1, pada dasarnya PSBB ini lebih mengintruksilan agar tidak adanya kerumunan. Salah satunya dengan melakikan physical distancing serta menerapkan protokol kesehatan.

Toko tetap buka terutama yang menjual makanan. Camat dan Kepala Deaa agar mensosialisasikan agar meminimalisir kerumunan. Desa harus mengalokasikan/merubah alokasi penganggaran dana desa. Salah satunya bisa disiapkan dari ADD yang alokasinya ada didalam prioritas Desa.

Kita mengambil untuk priortlitas Desa dalam penanggulangan bencana, kalau kita membuat dapur umum jangan sampai seperti bencana alam, tapi dapur umum Covid-19 tidak boleh ada kerumunan. Yang paling penting data-datanya yang ada dan bisa dibagikan dengan bantuan masyarakat.

Dari Dana Desa ada BLT, harus betul-betul pendataanya, calon penerima harus di SK kan. Bantuan ini diperuntukkan bagi warga yang memang harus diberikan bantuan karena tidak mendapat bantuan-dari pemerintah atau dari manapun.

Kita gunakan data dari RT/RW yang lebih memahami terotorial dan titip harus se-objektif mungkin. Dan Jangan mengambil keuntungan dari siruasi bencana, bila bisa membantu itu lebih baik. Dan Jangan sampai PSBB menimbulkan Kepanikan, berjualan masih bisa namun protokol kesehatan serta minimalisir kerumunan.(AS)

Kontributor:
HUMAS CIAMIS
Kepala Bagian Humas
Setda Kabupaten Ciamis
Ani Supiani, ST., M.Si