"Himpitan Ekonomi" Ratusan Warga Alih Profesi Meski Nyawa Taruhannya. -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




"Himpitan Ekonomi" Ratusan Warga Alih Profesi Meski Nyawa Taruhannya.

4/04/2020

Merangin-GlobalnewsIndonesia.com
"Himpitan ekonomi untuk menyambung roda kehidupan di kalangan masyarakat untuk wilayah kecamatan pamenang selatan kabupaten merangin propinsi jambi. Memaksa ratusan tulang punggung keluarga mereka untuk terjun mendulang Emas, mereka tak hiraukan apapun resiko yang mereka hadapi dalam pekerjaan ini,

Inisial "PR" dan "NRL" warga desa Tambang Emas A1, kecamatan pamenang selatan, kabupaten merangin profinsi jambi, mereka berdua adalah hari-harinya bekerja mendulang emas yang tak jelas penghasilannya, untuk menyambung hidup keluarganya mereka rela lakukan pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa mereka sensdiri.

Mereka berdua saat ditanya wartawan media ini sedikit menceritakan kehiduapan di kalangan masyarakat kecil yang membutuhkan makan untuk menyambung hidup mereka.

"NRL" saya menghidupi lima orang di dalam keluarga saya istri saya dan anak saya empat, saya bingung mau bekerja apa untuk menjalani proses hidup sehari hari ini,ungkap NRL,  apalagi ke empat empatnya anaksaya ini sekolah dah semua memakan biaya, kalo memang kita tidak boleh bekerja seperti ini dan tolong dong jangan cuma bira ngomong aja kami butuh kerjaan yang layak yang bisa untuk menyukupi kebutuhan dalam keluarga kami dan kawan-kawan kami semua ini, tambah NRL sambil wajah penu kekecewaan,

Di tempat yang sama ditambahkan oleh saudara "PR" kami ini tau kok pak, kalo kerjaan kami ini salah dan sangat berbahaya dan rentan dengan kematian bila kecelakaan dalam bekerja tapi mau bagai mana lagi pak daripa anak dan istrisaya dirumah mati kelaparan lebih baik saya bekerja seperti ini lagi pulak kerjaan seprti ini kan bukan tanah negara, dan para penambang itu beli kok tanahnya bukan nyuri, ungkap PR,

Ditempat terpisah wartawan media ini mencoba menemui salah satu kepala desa, Pak "Juarno" selaku kepala desa tambang emas a1, "saya selaku kepala desa tidak bisa melarang dan apalagi menyuruh masyarakat kami untuk tidak bekerja mendulang emas yang katanya sangat berbahaya itu, saya yakin masyarakat semua sudah bisa mikir untuk menjalani proses kehidupan sehari-hari ini yang butuh untuk menghidupi kelurga mereka sendiri, papar kades,

Kalau masyarakat saya lapar apakan pemerintah memberi mereka makan itu saja konteknya mas,, mereka semua yang bekerja itu hanya untuk menyambung hidup kok bukan untuk mencari kekayaan,. Kades.

Penulis : Basori.