Meskipun PTM Dimulai Pedagang Seragam Sekolah di Pasat Tradisional Cianjur Minim Pembeli -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Meskipun PTM Dimulai Pedagang Seragam Sekolah di Pasat Tradisional Cianjur Minim Pembeli

9/01/2021

 


GlobalnewsIndonesia.com, - CIANJUR, -Pedagang  seragam sekolah di Pasar Tradisional Warungkondang masih sepi pembeli, meski kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat ini telah dibuka dengan kapasitas lima puluh persen karena saat ini Kabupaten Cianjur  berstatus PPKM level dua. 


Beberapa sekolah di Kabupaten Cianjur pun telah menggelar tahun ajaran baru dengan penerimaan siswa dan siswi.


Enoh (47) seorang pedagang seragam pasar Warungkondang mengatakan, beberapa hari digelarnya PTM di Kabupaten Cianjur tidak membuat seragam yang dijualnya laris manis, Rabu (1/9/21).


" Kalau pembeli seragam di toko kami ada, hanya pembelinya kurang padahal sekarang sudah mulai masuk sekolah, "kata Enoh


Selain itu menurutnya, terjadi penurunan sangat drastis masyarakat dalam pembelian seragam SD, SMP, dan SMA.


" Kalau dirata-rata kan per hari 3 sampai 4 pembeli seragam juga sudah termasuk banyak di banding hari-hari biasanya yang mencapai puluhan pembeli, "jelasnya.


Sedangkan untuk harga seragam dan kain seragam tergolong stabil tanpa adanya kenaikan yang signifikan.


" Untuk harga masih sama sih, tidak mengalami kenaikan seperti seragam SD harga nya 80 ribu, untuk seragam SMP dan SMA 180 ribu, kalau di toko kita jualnya kain atau bahan yang belum jadi,"ungkapnya.


Enoh menduga, sepinya masyarakat untuk membeli kebutuhan seragam sekolah karena masih terdampak pemberlakuan PPKM.


"Mungkin ekonomi masyarakat juga masih belum stabil, jadinya yah kaya gini, "terangnya.


Enoh berharap, PPKM segera berakhir agar penjualan seragam kembali normal seperti semula, "pungkasnya. (yn)