Anggota DPRD Labusel Beserta Kadis DLH Pantau Tumpukan Sampak di TPA Asam Jawa -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Anggota DPRD Labusel Beserta Kadis DLH Pantau Tumpukan Sampak di TPA Asam Jawa

9/09/2021

 


Globalnewsindonesia.com,- Labusel Sumut,-  Menanggapi aspirasi masyarakat Anggota DPRD  Kabupaten Labuhanbatu Selatan BJ Ginting  bersama Kepala Dinas DLH dan Rombongan turun memantau lokasi tempat pembuangan sampah (TPA) di Tasik Desa Asam Jawa  Kecamatan Torgamba pada Rabu (8/9/21).


Anggota DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel) Bj Ginting mengatakan, tempat pembuangan sampah (TPA) ini kita lakukan karena adanya  keluhan masyarakat tetntang permasalahan sampah yang menumpuk sampai ke badan jalan, maka untuk melihat kebenaran keluhan warga itu maka kita harus turun kelapangan dan kita juga tau masalah sampah ini, dimana kota pun pasti ada masalah," Katanya .


Tambahnya kalau masalah sampah ini pasti tak  kunjung selesai hingga sekarang, mulai dari Ibu Kota Kabupaten sampai ke- Kecamatan dan daerah lainnya.


Saat ini kita anggota DPRD Labusel sedang sibuk membahas proses anggaran dan juga harus fokus mengatasi permasalahan sampah yang  ada dalam keluhan masyarakat yang terutama sampah dalam kota termasuk di Kota Pinang dan Kecamatan Torgamba. termasuk Kecamatan lainnya.

 

BJ Ginting, sebagai anggota DPRD dari Fraksi Hati Nurani Rakyat  (Hanura), terlihat sangat jelas mereka ingin berkomitmen bekerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup .


Bj Ginting, bersama Kadis DLH, H. Syarifudin, turun kelapangan guna melihat langsung lokasi sampah untuk membuktikan pakta atas laporan masyarakat sekitar, bahwa tumpukan sampah yang ada di TPA sudah menutupi akses badan jalan, sehingga masyarakat komplain disebabkan susahnya melewati akses jalan untuk membawa hasil produksi pertanian,  belum lagi bau busuk yang sangat menyengat.


Kadis DLH H. Syarifudin kepada awak media mengatakan, penumpukan sampah ini terjadi  sampai kebadan jalan. hal ini disebabkan  beberapa faktor, pertama faktor armada dan alat berat yang terbatas dan kedua minimnya anggaran pada Dinas Lingkungan Hidup,  sehingga kami bekerja kurang maksimal, belum lagi faktor alam dan kesadaran masyarakat sekitar lokasi,” terangnya.


Dikatakannya tahun ini kami mencoba  penambahan anggaran DPA, guna pembelian armada seperti alat berat, armada angkutan baik yang besar maupun yang kecil, dan juga mesin pengelola sampah agar sampah yang organik bisa dimanfaatkan menjadi nilai ekonomis, misal dijadikan pupuk. Apabila anggaran yang kami ajukan ini bisa terealisasi 2022 nanti. 


Selama ini kami bekerja menyorong sampah di TPA hanya memakai alat berat beko lowder 1 unit, kurang lebih selama 8 tahun dan saat ini kondisi lowdernya rusak, dan 3 hari lagi  menurut laporan operatornya sudah selesai di perbaiki, harapan saya kiranya para anggota Dewan Labusel yang dimohon untuk kerja samanya agar dinas DLH kedepan di prioritaskan, terutama dipermasalahan anggaran,” katanya. (MH)