Ngopi Bareng Kades, Kasi Intel Kejari di Sorot LSM dan Mahasiswa, Kades Biangkeke Angkat Bicara -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Ngopi Bareng Kades, Kasi Intel Kejari di Sorot LSM dan Mahasiswa, Kades Biangkeke Angkat Bicara

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
7/25/2021




GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, --Menanggapi pertemuan Ngopi hingga larut malam antara Kasih Intel Kejari Bantaeng dengan beberapa kepala desa (Kades) di Cafe Cupten Patai seruni Kabupaten Bantaeng senin, (12/7/21) menjadi perbicangan hangat di salah satu group watsApp serta diberitakan beberapa Media Online.


Pertemuan pada malam tersebut mengudang kecurigaan dan dinilai ganjil oleh Ketua LSM DPC LiRA,Yusdanar Hakim dan  Yudha Jaya, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar.


Menurutnya Pertemuan larut malam atau acara ngopi tersebut patut dicurigai karena ketemu di cafe antara oknum Aparatur penegak hukum (APH) dengan beberapa kades yang Notabene adalah pengguna anggaran.


Melalui Sambungan telepon kades Biangkeke Firdaus, menjelaskan ihwal pertemua tersebut dimana salah satu, staf kasi intel merupakan teman letting sekolah sambil menyebut pk Ato."kata Firdaus, Minggu,(25/7/21)


Lanjut dikatakanya sementara itu, pk Kasi intel ini mertuanya orang Barru begitupun sebalik dan saya saling mencari tau ternyata ada hubungan keluarga sambil menunjukkan foto bersama pada saat menghadiri acara APDESI di Hotel seruni beberapa waktu lalu.


Kemudian kami langjutkan untuk silatuhrahmi mepertanyakan lebih jauh hubungan keluarga sambil ngopi dicafe Cupten malam itu."jelas Firdaus


Kenapa ada Teman-Teman Kades yang lain hadir.!??


Pada malam itu secara kebetulan dapat telpon dari teman kades, menanyakan posisi jadi saya panggil ke cafe cupten disamping Kodim 1410, sembari menunggu saya baring-baring di sofa berselang beberapa saat teman-teman LSM datang bersama Kasat Reskrim polres dan Kabag Hukum serta Kasi Intel dan teman-teman yang lain.


Ada beberapa kades malam itu, Kades Bonto Karaeng, Tombolo dan Bonto Tangnga, hanya saja ia gk tinggal lama.


"Saya berani bersaksi kalu malam itu tidak ada pembahasan lain dan tidak diagendakan secara khusus kecuali acara ngopi secara pribadi layaknya teman-teman lain dan menurut saya biasa-biasa saja tak perlu dibesar-besarkan."harapnya.


Saya sudah sampaikan hal ini ke Yudha melaui sambungan telpon   kami juga memahami kecurigaan teman-teman dan itu wajar.




Sebelumnya hal yang sama juga disampaikan oleh, Kasi Intel Kejari Bantaeng Azhar S.H mengatakan pertemua itu biasa biasa saja, Dak adaji yang salah kalau ada yang beranggapan tidak etis APH,kan manusia biasa juga. 


"Kita ini juga propesional ada waktunya berkantor dan ada waktunya kita bergaul, mereka datang bawa nama pribadi bukan atas nama kepala desa begitupun sebaliknya saya  datang atas nama, Ashar yang kebetulan menjabat kasih Intel Kejari Bantaeng"ungkapnya kepada Awak media GlobalNews.


Terlepas dari kepala desa adalah pengguna anggaran, APH juga bukan anti sosial, dan bukan kami saja teman-teman kepolisan pasti bergaul juga dan saya merasa pine-pine aja.


 Kebakaran Jenggot.! Kenapa Anda meninggalkan Group.!?


Bukan kebakarang jenggot cuma saya merasa kaget ketika teman media datang kekantor padahal waktu itu salah satu jurnalis hadir, kenapa gak dipertanyakn langsung.!? sementara waktunya sudah lebih satu minggu baru dihebohkan."Akunya heran.


"Terus terang saya diundang masuk grop BUTTA TOA, tiba-tiba bahas itu, cuma saya merasa pine-pine aja, lagi pula salah satu teman media ada ditempat itu dan sempat foto-foto bersama.


Saya pilih keluar digroup untuk mengjaga situasi karna merasa dak enak menjadi bahan perbincangan apalagi bawa-bawa nama institusi takutnya gak tahan."pungkasnya(*)