Massa Geram Datangi Bank BSB dan DPRD Provinsi Sumsel Terkait Pasar Cinde Palembang -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Massa Geram Datangi Bank BSB dan DPRD Provinsi Sumsel Terkait Pasar Cinde Palembang

7/15/2021

 


Globalnewsindonesia.com,- Palembang - Puluhan massa yang mengatas namakan Gerakan Rakyat Muda Menggugat Sumsel (Geram) mendatangi kantor Bank Sumsel Babel (BSB) Jakabaring dan kantor DPRD Sumsel, Kamis (15/7).


Mereka mempertanyakan kejelasan proyek pembangunan pasar Cinde yang hingga kini mangkrak tanpa kejelasan.


“Kami mempertanyakan kejelasan mega proyek pasar Cinde yang hingga kini masih mangkrak. Padahal disana ada periuk nasi ratusan pedagang,” Kata Ketua Geram, bung Enho dalam aksinya.


Lokasi pertama yang didatangi adalah kantor BSB karena Bank milik pemerintah itu diduga telah mengucurkan kredit modal kerja kepada pengembang.


Dalam tuntutannya, Geram meminta Klarifikasi BSB tentang dugaan kucuran dana pembangunan Cinde Kepada pengembang, kejelasan nota kesepakatan kerjasama yang sudah ditandatangani pihak BSB, pemerintah provinsi Sumsel dan pengembang serta meminta DPRD Sumsel segera memanggil pihak terkait agar pembangunan jelas.


Seperti Gubernur Sumsel, jajaran Direksi BSB, Walikota Palembang, Harnojoyo yang menerbitkan SK sebagai Cinde bangunan Cagar Budaya hingga tindak lanjut, menyelidiki dan melaporkanya ke Polda Sumsel, Kejagung RI hingga KPK RI.


“Kami sejak 2017, lalu mengawal pembangunan Cinde. Kami sedih karena icon pasar kebanggaan sekarang sudah hancur tanpa kejelasan,” katanya.


Pimpinan Satuan Hukum BSB, Doni Rakasiwi membantah tentang aliran Dana kredit modal kerja terhadap pengembang.


Namun dia mengakui sudah ada kesepakatan hingga penandatangan kerjasama dengan pemerintah dan pengembang untuk pembangunan Pasar Cinde, kala itu.


Menurutnya, apalagi BSB sebagai bank milik pemerintah harus mendukung semua program kerja pemerintah.


Namun seiring berjalannya waktu, ternyata ada salah satu hal yang tidak terpenuhi sehingga kucuran kredit dibatalkan oleh BSB.


“Memang ada MOU dan penandatangan. Tapi karena ada salah satu poin yang tidak dipenuhi oleh debitur makanya Dana tidak jadi kami kucurkan,” katanya.


Terkait Ada temuan hasil audit BPK RI, yang menyebut Ada kucuran kredit miliaran yang tidak tertagih pada tahun 2017, lalu, Doni membantah.


Menurutnya, temuan itu tidak ada kaitannya dengan pengembangan Pasar Cinde.


“Itu beda masalah. Temuan BPK itu akan kita pelajari dulu,” Katanya. (AHer/Rilis)