KADIN KOTA BEKASI DORONG PRODUK UMKM GO EKSPORT MELALUI BUSINESS MEETING OFFLINE DENGAN ITPC SAO PAOLO -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




KADIN KOTA BEKASI DORONG PRODUK UMKM GO EKSPORT MELALUI BUSINESS MEETING OFFLINE DENGAN ITPC SAO PAOLO

6/10/2021


 

Globalnewsindonesia.com,- Kota Bekasi,- KADIN Kota Bekasi dorong produk pelaku UMKM untuk go eksport melalui meeting offline dengan Indonesia Promotion Trade Center (ITPC) Sao Paolo Brazil, Kamis (10/6/21).


Kegiatan ini dilaksanakan di Room Meeting Melati Graha Hartika kawasan Kelurahan Margajaya yang  dihadiri Kepala ITPC Sao Paolo Brazil  Ami Maharani, Ketua KADIN Kota Bekasi H.M. Gunawan, Wakil Ketua KADIN Bidang Koperasi dan UMKM Aji Ali Sabana, serta Benny Tunggul TWU4P, FEIPB dan FEIPB  perwakilan pelaku UMKM. Kegiatan ini diisi dengan sharing Bisnis dan display produk UMKM yang telah lolos akurasinya," Ujarnya.


Gunawan Ketua KADIN Kota Bekasi, menegaskan, bahwa Potensi nilai eksport produk umkm ke Sao Paolo Brazil dibutuhkan kerjasama dari semua pihak Pemerintah Daerah, KADIN, Kemenlu, Kedutaan RI , ITPC dan para buyer dari luar negeri. Baik dari sisi peningkatan kualitas produk dengan program labelilisasi kesehatan sehingga layak edar, halal, packing produk untuk menaikan tampilan juga keamanan produk tersebut. Dengan demikian produk tersebut berdaya saing di pasar global khususnya Sao Paolo Brazil,"Ucapnya.




Pada diskusi ini, kepala ITPC Sao Paolo Mrs Aimi Maharani , mengungkapkan bahwa potensi pasar terbuka lebar, handycraf, briket, vco, snack , dan lain-lain. Ada hal yang menarik bila buyer Brazil telah kerjasama biasanya loyalitas tinggi dimana kerjasama kontrak berlangsung puluhan tahun," Jelasnya .


Aji Ali Sabana, Wakil Ketua KADIN bidang koperasi dan UMKM, mengatakan bahwa berdasarkan data BPS tahun 2019, eksport Indonesia ke negara Uni Eropa senilai USD 14,6 miliar, masih cukup rendah bila dibanding dengan negara-negara APEC (USD 122 miliar), ASEAN (USD 41,4 miliar), dan NAFTA ( USD 19,6 miliar),lanjut Aji.


Pada akhir diskusi tersebut, Aji yang juga wakil Ketua Bidang Ekonomi Pejuang Siliwangi Indonesia Kota Bekasi, menegaskan bahwa UMKM juga harus memahami terkait preferensi konsumen di Sao Paolo Brazil, untuk Layer Tax sustainibility, ethic trade,"Tutupnya. (jks/Gon)