GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, -Pejelasan salah satu Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Bantaeng, Nursalam menuai sorotan dari Forum pemerhati Petani Butta Toa FP2BT Bantaeng Sulsel.
Melalui beberapa media online, pada 12 Desember 2020, dinas pertanian Kabupaten Bantaeng melalui seksi pupuk dan Alsinta, Nursalam menjelaskan bahwa isu kelangkaan pupuk selama ini yang terjadi di kabupaten Bantaeng terbantahkan dengan meningkatnya hasil produksi pertanian.
Dimana Produksi pertanian di Kabupaten Bantaeng mengalami peningkatan sepanjang 2020 jika dibanding dengan produksi pertanian sepanjang 2019.
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan produksi pertanian padi di Bantaeng meningkat sebesar 3,22 persen.
Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kwintal padi per hektare pada 2020. Pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 per hektare.
Hasil produksi pertanian ini sekaligus membantah isu kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng"ungkapnya
Hal ini mengudang reaksi Forum pemerhati Petani FP2BT dan masyarakat melalui media sosial Fb dan Grop Wa dan menjadi perbincangan hangat pekan ini.
Menurut, Jamaluddin Jamal Ketua FP2BT, kami dari FP2BT berharap jangan asal buat berita, kenapa KP3 turun sidak pada saat penyaluran pupuk.
" coba kita turun bersama dengan forum supaya ada pembuktian jagan asal bikin berita pencitraan asal bapak senang, nyata-nyata bapak Bupati bantaeng mengakui kalau pupuk urea bersubsidi langka."ungkap jamal
Hal senada juga disampaikan ketua I FP2BT Adil, bahwa menganggap pupuk tidak langka dan mengkalaim hasil panen naik itu bikin ribut warganet dari kalangan petani, mereka membantah bahwa pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan fakta alias pembohongan publik yang dilakukan oleh salah satu Kasih di Dinas pertanian Kabupaten Bantaeng.
"jika hanya mau mendapatkan pujian atau bikin asal bapak senang (ABS-red) jangan melibatkan rakyat untuk ikut di bohongi atau setidaknya bukan dengan cara seperti itu, untuk bikin bapak senang tapi butuh solusi atau gagasan yang bisa menyelamatkan petani dari kekurangan jatah pupuk subsidi"kata Aidil
Langjut kata Aidil, pemerintah perlu menyunguhkan Data tapi sesuai fakta, agar data yang disajikan sesuai apa yang dirasakan petani selama ini.
Sementata awak media meminta klarifikasi, Kasi PSP Nursalam melalui pesan WatsApp (+62 852-4218-0***) dengan 2 tanda centang biru, namun belum memberikan jawabang.(*)