Pemkab Purwakarta Menerapkan Gerakan Teknologi Tepat Guna, Upaya Pemulihan Ekonomi -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Pemkab Purwakarta Menerapkan Gerakan Teknologi Tepat Guna, Upaya Pemulihan Ekonomi

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/12/2020


Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta,- Dengan adanya Teknologi tepat guna merupakan  sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya bisa  diartikulasikan sebagai intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is Beautiful.


Dalam hal tersebut, walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna itu sangat beragam maka di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, juga berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal.


Untuk itu langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi agar melakukan kegiatan Program PenerapanTeknologi Tepat Guna kepada masyarakat untuk  mengkoordinasikan kesiapan masyarakat dalam menerima produk teknologi.


Dan kini masyarakat selaku penerima produk teknologi harus bisa berperan serta dalam proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan keberlanjutan.


Produk teknologi yang diterapkan kepada masyarakat, dan selanjutnya dihibahkan kepada masyarakat untuk 

Pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dinilai akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terlebih disaat pandemi seperti ini. 


Selain itu,TTG juga bisa meningkatkan kapasitas dan nilai tambah secara ekonomis.Demikian yang disampaikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika pada Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Terapan Teknologi Tepat Guna di Aula BLK Dinas Ketenagakerjaan danTransmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Jalan Veteran, beberapa waktu lalu.


Masih menurutnya, bahwa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal 2020 ini, salah satunya sangat berdampak pada dunia kerja dan perburuhan.


Tak bisa dipungkiri, adanya ribuan karyawan di Kabupaten Purwakarta menjadi korban pemutusan hubungan kerja,  diantaranya ada juga yang terkena PHK sepihak," Tuturnya.


Dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui terapan teknologi tepat guna kepada masyarakat Purwakarta yang dilakukan Disnakertrans ini adalah konsepnya pelatihan dalam upaya peningkatan potensi SDM, khususnya bagi para korban PHK karena dampak pandemi. 


Harapanya dalam  outputnya dapat melahirkan para wirausahawan baru yang dapat membantu pada proses pemulihan perekonomian masyarakat," Tegas Ambu Anne.


Adapun yang lain, bahwa ada sejumlah pelatihan yang dilakukan oleh dinas terkait, diantaranya pelatihan menjahit, pelatihan sablon atau digital printing. Juga Peserta diberikan alat dan selama 3 hari kedepan para peserta akan bisa  mengikuti pelatihan tersebut.


Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Disnakertrans Purwakarta dan juga serikat pekerja yang sampai hari ini terus memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Purwakarta, sehingga langkah-langkah kami bisa tetap sesuai dengan yang diharapkan dalam menangani dampak masa pandemi covid-19, khususnya pada sektor ekonomi," Ungkap Ambu Anne.


Selanjutnya, meski sedang dirumahkan atau telah di PHK, Ambu Anne berharap para peserta pelatihan ini, nantinya mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kembali perekonomian mereka, dengan merintis sebagai wirausaha.


Sementara, Kadisnakertrans Purwakarta Titov Firman melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Tuti Gantini mengatakan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui terapan tepat guna ini memberikan pelatihan kepada karyawan yang terkena PHK karena dampak pandemi. Adapun berupa pelatihan menjahit dan sablon.


"Sementara ini, dari 1.091 orang karyawan korban PHK yang tercatat pada dinas kami. Baru sekitar 560 orang yang kita ikut sertakan dalam pelatihan ini pada beberapa tahap dan lokasi," kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Tuti Gantini.


Masih Menurutnya, Disnakertrans tetap konsen pada pengangguran dan tenaga kerja yang terdampak pandemi juga yang menjadi korban PHK dengan harapan, meski terkena PHK namun tetap punya keahlian dan bisa punya usaha sendiri. (ADV)