Globalnewsindonesia.com ; Lahat Sumsel – Tak kunjung keluar dari status zona Merah penyebaran virus Covid 19 dalam jangka waktu yang lama membuat masyarakat kian resah. Kinerja BPBD (Badan penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinas kesehatan selaku corong utama penanggulangan mulai diragukan, bahkan Pemkab Lahat diharap kan harus melakukan evaluasi dengan mengoptimalkan kinerja lembaga tersebut mengingat status kabupaten Lahat saat ini adalah nomor Dua di Sumsel dengan risiko tinggi dari penyebaran virus Covid 19.
Arm (35) salah satu warga Lahat mengatakan, kami sangat berterima
kasih dan apresiasi atas perhatian Pemkab Lahat guna menghindarkan masyarakat
dari serangan virus Corona, namun upaya lebih nyata seperti Rapid test masal
atau Swab tes kiranya dapat diupayakan agar dapat mengetahui secara detail
kondisi kesehatan warga minimal dapat dilakukan pada pusat-pusat keramaian jika anggaran tidak memadai.
“Nah inilah tugas Dinkes dan BPBD Lahat untuk melakukan Rapid tes
masal, karena kalau hanya bagi-bagi masker dan sosialisasi lewat mobil keliling
seperti yang dilakukan Dinkes rasanya kurang optimal,”ujarnya.
Sementara itu, Jubir Covid 19 Taufik M Putra mengatakan, dari hasil status update yang dikeluarkan Jubir pada hari
ini, Kamis (24/9), tercatat SUSPEK ODP+PDP berjumlah 201 orang proses 9 orang,
Kontak erat 971 orang sudah diproses 241 orang sementara data yang
terkonfirmasi dari awal masuknya covid 19 di Lahat warga meninggal dunia
sebanyak 11 orang, sembuh 70 sedangkan yang masih dalam pengawasan (proses)
sebanyak 18 orang.
“Karenanya kita imbau agar masyarakat selalui mematuhi
Prokes dengan rajin memakai Masker dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan
dan muka dengan sabun,”pungkasnya.(Kyung
OK)