Efek Virus C19 Belum Usai Aksi Premanisme Meresahkan Pedagang Kecil -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Efek Virus C19 Belum Usai Aksi Premanisme Meresahkan Pedagang Kecil

9/10/2020


 

Globalnewsindonesia.com ; Lahat Sumsel – Ditengah gencarnya Pemkab dan Tripika kabupaten Lahat berjuang keras keluar dari status zon merah ancaman virus Copid 19, masalah baru kian muncul mengancam keselamatan dan kenyaman para pedagang. Pasalnya, sebagian lapak pedagang diPTM Serelo Lahat hancur yang diduga akibat dari arogansi ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.


Hal tersebut terjadi pasca ratusan pedagang melakukan aksi unjuk rasa akibat lelah dipungli pada hari Selasa (8/9) lalu. Kondisi ini jelas sangat meresahkan para pedagang mengingat selama pandemi pendapatan sehari-hari menurun drastis ditambah lagi dengan teror aksi Premanisme yang tidak pantas terjadi dibumi Seganti setungguan mengingat Lahat sangat menjunjung tinggi azaz kekeluargaan.


Evi (45) pemilik lapak diPTM Serelo Lahat yang dirusak mengatakan, saat ini sudah melaporkan apa yang dialami kepada Polres Lahat, karenanya sebagai rakyat kecil sangat berharap agar rasa keadilan dan kenyaman dapat diberikan mengingat saat ini merasa terancam dan tidak nyaman untuk melaksanakan aktivitas berdagang.


“Kalu idak jualan kami pacak dak makan, kalu berjualan kami terancam karenanya pak Polisi dan bupati harus dapat memberikan perlindungan hukum kepada kami  rakyat kecil yang tertindas,”ujarnya.




Sementara itu, ketua Forum pedagang PTM Serelo Lahat Dodo Arman mengatakan, sebelumnya memang ada pedagang yang ikut aksi unjuk rasa dan ada yang tidak. Untuk lapak yang dirusak adalah milik pedagang yang ikut aksi unjuk rasa menuntut penghapusan retribusi dan lainnya yang dianggap pungli dan tidak masuk akal sehat.


“Hari ini kamis (10/9) sebagai warga negara Indonesia kami melaporkan apa yang dialami karena kebebasan sebagai warga rnegara sudah terancam dan kami yakin Polisi dan bupati Lahat mendengar apa yang kami rasakan karena aksi yang diperbuat sebelumnya murni untuk kebaikan dan bukan karena tujuan tertentu,”pungkasnya.(Kyung OK)