Aktivitas Pembukaan Jalan PT EEM Kebun Warga Terbis -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Aktivitas Pembukaan Jalan PT EEM Kebun Warga Terbis

9/18/2020


 

Globalnewsindonesia.com ; Lahat Sumsel – Pembukaan jalan tambang yang di duga dilakukan PT EEM (Energi Era Mandiri) didesa Lubuk Pedaro kecamatan Kikim Selatan membuat lahan perkebunan warga yang berada tidak jauh dai lokasi menjadi terbis. Ironisnya, hingga saat ini belum ada komunikasi dan itikad baik dari pihak perusahaan untuk melakukan tindakan ataupun ganti rugi.

 

 Daud (50), warga Desa Lubuk Pedaro, Merapi Selatan mengatakan, dimana sebagian areal atau kawasan kebun karet miliknya, yang sudah selama ini diurus dan diusahakannya mesti rusak sekejap mata.

 

"2005 aku bekebun disini, katek masalah. Sejak perusahaan masuk tahun 2013, kebun kami jadi rusak dan jelas kami dirugikan," ungkap Daud, saat dibincangi dan diwawancarai disekitar kebunnya Jum’at (18/9).

 

Adapun perusahaan dimaksud, yaitu PT Era Energi Mandiri (EEM), dimana akibat aktifitas pembukaan kawasan jalan tambangnya, menyebabkan sedikitnya sekitar 96 M2 bidang kebun karet Daud menjadi rusak, lengkap dengan puluhan pohon karetnya yang ikut rusak.

 

"Kondisi ini bukan dibuat buat, kondisi faktanya seperti dilapangan, dan kondisinya jelas akibat aktifitas pembukaan akses jalan tambang," beber Daud lagi.

 



Kamil (29), masih saudara Daud menegaskan. Pihaknya sebenarnya pernah mengadukan hal ini ke perwakilan perusahaan, malah justru tanggapan dingin didapati, mulai dari harga ganti rugi rendah, hingga kondisi dilapangannya yang sampai saat ini hanya terkesan didiamkan saja.

 

"Kami ini tidak mau menjual lahan kami, hanya nak nuntut hak akibat kerugian yang ada dan ini jelas akibat ulah perusahaan," pungkas Kamil menambahkan.

 

Sampai berita ini diturunkan, pihak ataupun perwakilan perusahaan sama sekali belum ada yang bisa dihubungi pasti, sesuai kebijakan dan fungsional kerjaan dan jabatannya.

 

"Kami hanya petugas jaga akses jalan pak, jadi dak biso komentar lebih jauh. Itu murni kebijakan pimpinan kantor pak," pungkas BJ, seorang petugas perusahaan, yang minta namanya diinisialkan saat dijumpai dilapangan, kemarin. (Mam/tim)