GlobalnewsIndonesia.com ; Lahat Sumsel – Permasalahan klaim lahan jembatan
sementara didesa Mulak yang hingga kini masih berlarut berpotensi menghambat
pembangunan jembatan Mulak yang hancur diterjang banjir bandang awal tahun 2020
lalu. Portal jalan yang pernah dilakukan salah satu oknum warga yang megklaim
pemilik lahan jembatan sementara nampaknya akan terjadi lagi jika Pemkab Lahat
belum menyelesaikan permasalahan yang ada dalam waktu dekat.
Wabup
Lahat H Haryanto,Mba dalam musyawarah bersama diOprom pemkab Lahat Selasa (5/8)
mengatakan, sebelumnya Pemkab Lahat telah menerima surat dari oknum warga
(Balfas –red) yang mengklaim jalan yang dilalui warga saat ini adalah miliknya.
Namun, agar tidak menimbulkan permasalahan yang berlarut maka hal ini akan
dicari solusi mengingat sebelum nya da keberatan dari warga tersebut.
“Hari
ini Pemdes Geramat dan Pengentaan serta Kadis PU Provinsi Sumsel telah duduk
bersama guna menyelesaikan masalah yang ada, namun sayang pihak yang mengklaim
kepemilikan lahan (Balfas-red) tidak hadir sehingga belum menemui kemufakatan.
Pemkab Lahat tetap berharap agar pembangunan jembatan Mulak tidak terkendala
meskipun polemik lahan belum selesai,”ujarnya.
Sementara
itu, Kades Geramat Sapuan menuturkan, pihaknya mengetahui adanya keberatan dari
salah satu warga terkait jalan sementara yang saat ini dilalui. Namun, Pemdes
tidak memiliki arsip jual beli tanah antara pihak Baflas dan Erwin, apalagi
saat jual berlangsung pada tahun 2013 dirinya belum menjabat sebagai Kades
geramat.
“Disekitar lokasi memang ada kontrak pengelolaan
batu Ayek Mulak sebesar Rp.20 juta pertahun. Balfas memang sempat hendak
memperbaruai surat kepemilikan tanah namunErwin pemilik tanah sebelumnya
menolak karena terjadi terubahan luas tanah yang dimaksud,”imbuhnya.
Kades
Pengentaan Dadi Afrizul menuturkan, dalam pembangunan jembatan Mulak pihaknya
sangat mendukung meskipun diakui saat pembangunan dimulai pada awal Januari
2020 sempat terjadi aksi pemortalan dan hingga kini masih ada keluhan dari pihak
yang mengaku pemilik tanah jembatan sementara tersebut. “Kami berharap ada
solusi agar pembangunan jembatan Mulak cepat terselesaikan sehingga roda perekonomian
masyarakat cepat bangkit,”jelasnya.
Terpisah
Kadis PU CK dan Jembatan Provinsi Sumsel Hendri mengungkapkan, pihaknya
menargetkan pembangunan jembatan Mulak selesai sesuai target yang ada karena
nya dukungan dari semua pihak begitu diharapkan, terkait adanya sanggan atas
lahan dijalan sementara pihaknya tidak akan mengintervensi karena ini adalah
ranah Pemkab Lahat. “Jembatan Mulak yang dibangun menelan anggaran sebesar Rp.20
Milyar, sebelumnya jembatan ini ambruk akibat aliran sungai Mulak yang berubah
arah karena adanya penambangan batu disekitar jembatan,”pungkasnya.(Kyung)