Netizen Purbalingga Ramai Perbincangkan Tulisan "I LOVE PBG" Di Alun-Alun -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Netizen Purbalingga Ramai Perbincangkan Tulisan "I LOVE PBG" Di Alun-Alun

8/20/2020
Tulisan I Love PBG yang menjadi perbincangan netizen Purbalingga. Foto : Facebook/Batara Kala

GlobalNewsIndonesia.Com,-  Purbalingga – Kemarin lusa, Rabu (19/08/2020) Netizen Grup Facebook Suara Purbalingga Perwira (SUPER) ramai memperbincangkan unggahan gambar terkini Alun-Alun Purbalingga yang diunggah oleh akun Bernama Batara Kala. Postingan tersebut memperlihatkan penampakan tulisan “ I LOVE PBG”.

Bukannya menampilkan kesan terkesima atas hasil revitalisasi itu, malahan ia merasa aneh dengan tujuan tulisan tersebut disingkat. Ia berkata, selama berkunjung ke daerah lain, tulisannya tidak disingkat. Semisal di Banyumas, Purwokerto, Wonosobo, Cilacap.

Beberapa netizen juga bertanya-tanya mengapa harus disingkat. Seperti apa yang diutarakan oleh pemilik akun Surya Ningsih.“ Pakai disingkat-singkat to PBG kan bisa dikira Purbolinggo, Jawa Timur juga ada PBG” Ungkapnya di kolom komentar.

Ada pula yang setuju dengan pandangan Surya, akun Simbah menyatakan pendapat, apabila disingkat, memungkinkan terjadadinya salah persepsi penyebutan kota dan bisa menimbulkan kebingungan bagi pendatang dari daerah lain.“ Umpama ana wong lia daerah takon. Ini kota mana. De jawab kota PBG ya kayane wonge ora maksud,” katanya.

Masih Menjadi Perbincangan Hangat.

Hingga hari kamis siang (20/08/2020), postingan di grup SUPER itu masih saja dibanjiri berbagai komentar dan postingan serupa.

Tidak cukup dari Batara Kala, Arisha Puteri Braling senada dengan ungkapan si Batara. Ia berujar sepakat dengan netizen yang kontra dengan tulisan tersebut. Menurutnya, tulisan kurang mengangkat semangat Sumpah Pemuda, dan singkatan PBG tidak Instagramabel. Sembari mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1442 H, ia memaklumi keadaan itu, harapannya setelah pelantikan tahun depan tulisan bisa di rubah melalui mekanisme yang ada di APBD P.

Akun bernama Ontay mewanti bahwa alun-alun merupakan area publik resmi, sehingga diharapkan tidak sembarangan menulis yang sekiranya kurang pas di hati masyarakat. “ ya itu alun2 area publik sing resmi. Aja sembarangan nulis sing kira2 ora pas” katanya di kolom komentar postingan Arisha.

Masih kontra, pemilik akun Muhammad Iqram mengatakan seharusnya tidak disingkat. “ Haruse aja disingkat” Ungkapnya singkat.

Ada juga yang menjadikan lelucon jika ditambah huruf U bisa menjadi PUBG, yakni game mobile yang digemari masyarakat. “ Kurang U, dadi PUBG” tulis Tri Wibowo

Dukungan tetap mengalir.

Meskipun sebagian besar cibiran memenuhi linimasa grup tersebut, pujian terhadap hasil kinerja pemerintah juga hadir dari beberapa kalangan.

Datang ucapan bernada menengahi suasana dari Kang Aricko, atas keriuhan itu, ia mengajak semua netizen untuk selalu berpikir positif, jangan dibawa mengeluh, yang terpenting alun-alun memberikan kesan perubahan menjadi lebih apik, daripada tidak punya alun-alun sama sekali. “ Di pikir positif bae lur... aja gawe nggresula lah, sing penting alun2 ne dadi apik daripada ora due alun2 koj yaaa....”

Netizen bernama Kukuh Batik Dwi Putro justru kurang setuju dengan “Bullyan” netizen lain, Ia mengatakan pekerjaan termudah adalah “Nyacad” (mengomentari) sembari menambahkan emotikon tertawa. (gyh)