Dibuka : Jalur Pendakian Gunung Slamet via Wadas Gantung Mulai Ramai Pengunjung -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Dibuka : Jalur Pendakian Gunung Slamet via Wadas Gantung Mulai Ramai Pengunjung

8/03/2020

GlobalNewsIndonesia,- Purbalingga – Rute pendakian Gunung Slamet Jawa Tengah via jalur Wadas Gantung di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga mulai terlihat ramai pengunjung. Keramaian tersebut nampak seiring dibukanya lagi jalur pendakian meskipun yang dibuka bagi para pendaki hanya satu dari sepuluh posko menuju puncak.

Tidak sepopuler jalur pendakian Gung Slamet lainnya yakni seperti jalur Bambangan, jalur Guci, atau jalur Baturraden di Purwokerto, di Gunung malang menawarkan eksotisme menawan, yaitu sajian pemandangan matahari terbit dari ufuk timur yang bisa dinikmati ketika pagi hari dan saat malam tempat ini menyajikan view gemerlap kota Purbalingga dari atas.

Pengamatan langsung oleh pewarta Global News Indonesia di lokasi, terlihat lebih dari 30 pengunjung pada Senin (03/08/2020).

Terlihat tenda warna warni berjejer di seluruh penjuru sudut Camping ground. Mayoritas pendaki terdiri dari muda-mudi yang menghabiskan waktu sembari  melepas kerinduan semenjak pendakian Gunung tertinggi di pulau jawa tersebut resmi ditutup total selama masa pandemi.

Pihak pengelola di posko pendakian menuturkan, semenjak jalur Wadas Gantung dibuka bagi para pendaki, setiap hari pula selalu ramai pengunjung. Terhitung ada sekitar 20 pengunjung per hari biasa, nah jika waktu akhir pekan bisa bertambah banyak, terlebih kalau cuaca mendukung sekarang ini. Katanya

Mirdan, salah satu pengunjung antusias menyambut dibukanya lagi jalur tersebut, ia dan teman-temannya sudah lama ingin melakukan pendakian setelah dua tahun vakum karena terhalang rutinitas pekerjaan.

Ia sangat menyambut baik mulai dibukanya sedikit demi sedikit jalur pendakian di Gunung Slamet, menurutnya itu menjadi awal bagus dan harapan setiap orang terutama mereka yang gemar menjelajah gunung untuk memulai petualangan lagi.

Meskipun sudah kembali diizinkan dilakukan pendakian, protokol ketat sebelum berangkat mendaki diterapkan sangat ketat. Para pendaki diwajibkan mengenakan masker, jaga renggang jarak dengan pendaki lain, dan sejenisnya agar meminimalisir penularan Covid-19 jika dari mereka ada yang terinfeksi namun tanpa gejala.

Di lain sisi, untuk tetap menjaga kelestarian dan kebersihan ekosistem masih tetap dicanangkan secara berkelanjutan.

Pendaki di himbau untuk membawa barang seperlunya, dan tidak memperbolehkan meninggalkan sampah sedikitpun di atas.

Untuk tiket masuk masih di kisaran Rp. 15.000/orang ditambah biaya parkir kendaraan roda dua Rp.5.000. (gyh)