Bukittinggi akan Berstatus Zona Merah, ini Penyebabnya -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Bukittinggi akan Berstatus Zona Merah, ini Penyebabnya

8/14/2020

GlobalNewsIndonesia.com, BUKITTINGGI- Ketua Gugus Tugas penanganan covid-19 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Ramlan Nurmatias menyatakan kota itu akan berstatus zona merah. Status zona merah diberlakukan menyusul bertambahnya warga yang terpapar positif virus corona atau covid-19. 


"Higga hari ini, (Kamis pagi 13 Agustus 2020) diterima informasi, bahwa ada pertambahan warga terpapar positif covid-19. Dengan demikian, Bukittinggi akan diberlakukan status zona merah," katanya kepada wartawan, di Bukittinggi, Kamis (12/8).


Ia menjelaskan, lima warga yang terpapar positif kasus pandemi itu berasal dari kalangan medis dan tenaga pendidik.


"Dari kalangan medis sebanyak 4 orang dan mereka semua adalah dokter. Sementara 1 orang lagi merupakan guru. Jadi, dengan bertambahnya 5 orang, maka jumlah warga dinyatakan positif covid menjadi 11 orang," jelasnya.


Adanya 4 dokter dinyatakan positif cotona, lanjut Ramlan yang juga Walikota Bukittinggi, mengakibatkan pelayanan di dua rumah sakit yang ada di Bukittinggi terganggu bahkan ada ruangan yang ditutup.


"Dampaknya beberapa ruangan di dua rumah sakit ditutup. Sedangkan, adanya guru terkonfirmasi positif, mengakibatkan rencana sekolah tatap muka untuk sementara ditunda," terang Ramlan seraya menambahkan jika sekolah tatap muka dilanjutkan, akan berbahaya.          


Ia jelaskan, saat ini pandemi corona virus masih belum berakhir. "Selayaknya semua warga terus menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid -19 jangan sampai terus berlanjut," imbuhnya mengingatkan. 


Sementara, dilansir dari situs resmi Pemprov Sumbar, (https://www.sumbarprov.go.id) diinformasikan sebanyak 1.257 warga Sumbar telah terinfeksi covid-19, terjadi penambahan 42 orang positif terinfeksi, sembuh bertambah 20 orang, total sembuh 854 orang dan meninggal bertambah 1 orang, sehingga total meninggal 37 orang.


Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas juga Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso dibawah pimpinan dan penanggungjawab Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc melaporkan bahwa dari 2.379 sample (Lab Fakultas Kedokteran UNAND 2.238 spesimen dan Lab Veterenir Baso Agam 141 spesimen), terkonfirmasi tambahan 42 (empat puluh dua) warga Sumbar positif terinfeksi covid-19, kesembuhan pasien covid-19 setelah 2x konversi negatif bertambah 20 warga.


Spesimen sampai hari ini:


Jumlah Spesimen Diperiksa: 85.469

Jumlah Orang Diperiksa: 74.723


Positivity Rate (PR): 1,68%.

Total 1.257 orang yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Sumbar dengan rincian:

Dirawat di berbagai rumah sakit 137 orang (10,9%)

Isolasi mandiri 182 orang (14,5%)

Isolasi daerah 13 orang (1,0%)

Isolasi BPSDM 34 orang (2,7%)

Meninggal dunia 37 orang (2,9%)

Sembuh 854 orang (67,9%)


Warga Sumbar terkonfirmasi positif sebanyak 42 orang yaitu:

Kabupaten Tanah Datar 13 orang;

Kabupaten Agam 3 orang;

Kota Solok 6 orang;

Kota Payakumbuah 1 orang;

Kota Padang 7 orang;

Kabupaten Pesisir Selatan 8 orang dan;

Kota Bukittinggi 4 orang.     # globalnewsindonesia.com | an