GlobalnewsIndonesia.com ; Lahat Sumsel – Kondisi PTM (Pasar Tradisional Moderen) Serelo Lahat
yang dinilai sangat memprihatinkan membuat pihak pengelola berencana melakukan
Revitalisasi. Adanya tentangan dari sebagian oknum pedagang yang tergabung
dalam forum PTM Serelo Lahat diklaim sebagai hal yang wajar bahkan pihak
pengelola membuka diri untuk melakukan koordinasi dan tuntutan hukum bagi yang
merasa dirugikan.
PT Buma Putra Abadi Nusa
selaku pengelola diwakili Dirhamudin didampingi PH nya Firnanda,SH Cla
mengatakan, wacana revitalisasi PTM Serelo bertujuan untuk memberikan kenyaman
bagi masyarakat dan pedagang untuk beraktivitas. Apalagi sejak tahun 2005 PTM
Serelo belum sekalipun melakukan rehab bangunan sehingga kondisi yang kumuh,
bau limbah dan atap bisa membahaya kan para pengunjung dan pembeli.
“PTM Serelo Lahat adalah
milik swasta dan menyetor pajak ke Pemkab Lahat. Jika ada oknum pedagang atau
forum yang keberatan dengan wacana revitalisasi silakan berkoordinasi dengan
pengelola agar dapat dicarikan solusinya, bahkan sebelumnya pihak pengelola
telah melakukan sosialisasi secara persuatif kepada pedagang terkait wacana yang
ada,”ujarnya.
Ditambahkan Dirhan, untuk
para pedagang dan pemilik ruko sebelumnya memang ada penarikan retribusi resmi
sedangkan bagi yang lapaknya memiliki sertifikat tetap dikenakan biaya kebersihan
dan keamanan sesuai aturan yang berlaku. “kita tidak pernah melakukan pungli
dan selala ini tidak pernah ada gejolak maupun keluhan meskipun akhir-akhir ini
terdengar ada protes dari beberapa pedagang,”imbuhnya.
Sementara itu, Agus (45)
salah satu warga Lahat menuturkan, sangat menyambut baik wacana pihak pengelola
PTM Serelo Lahat untuk melakukan revitalisasi. Apalagi kondisi pasar yang mulai
kumuh dan berbau tidak sedap sangat membahayakan pembeli dan pedagang khususnya
selama musim pandemi Corona.
“Inikan pasar milik swasta
jadi harus nyaman agar terlihat Cahaya nya. Lihat saja atap lapak yang ada
sangat rendah sehingga bagi pengunjung yang berbadan tinggi bisa tertusuk seng
jika tidak menunduk. Belum lagi darah ayam atau limbah air ikan yang
menggenangi badan jalan menimbulkan aroma yang tidak sedap,”jelasnya.
Terpisah D Arman
mengungkapkan, kedatangan kekantor Pemkab Lahat untuk mendesak bupati dan ketua
DPR agar meninjau ulang wacana revitalisasi PTM Serelo Lahat oleh pengelola. Bahkan
adanya pungutan jika harus dihapuskan karena sangat memberatkan pedagang. “Kami
mendesak Bupati Lahat Cik Ujang agar memenuhi tuntutan yang kami ajukan dan
aksi ini murni dari hati nurani dan tidak ada yang menunggangi,”pungkasnya.(Arm)