4 Milyar Anggaran BOK Dinkes TA 2019 Diduga Diselewengkan -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




4 Milyar Anggaran BOK Dinkes TA 2019 Diduga Diselewengkan

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
5/20/2020

GlobalNewsindonesia.com-Bulukumba,- Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran (TA) 2019 senilai Rp17 miliar

Angaran BOK tersebut akan diperuntukan kepada 20 Puskesmas di Bulukumba dan Dinas Kesehatan itu sendiri. Dimana dinkes Bulukumba kebagian Rp2 miliar sementara Rp15 miliar disalurkan ke 20 Puskesmas yang ada dibulukumba

Hanya saja, pencairan dana BOK tersebut diduga tidak sesuai dengan semestinya. Bahkan, hasil penyelidikan Tipikor Polres Bulukumba telah menemukan kerugian negara hingga Rp4 miliar dari total Rp17 miliar anggaran tersebut


Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah Hatta, membenarkan adanya dugaan kerugian negara dana BOK 2019 tersebut. Menurut dia, jumlah kerugian ini masih bersifat sementara, bahkan bisa naik atau kurang berdasarkan pada hasil audit BPKP nantinya.


“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, maka kita ditemukan jumlah kerugian negara ada Rp4 miliar,” kata AKBP Gany Alamsyah, saat menggelar acara silaturrahmi bersama media diruang aula Mapolres Bulukumba, Rabu (20/05/2020).


Dia menjelaskan, dugaan pelanggaran dalam penyaluran dana BOK Dinkes Bulukumba, karena adanya perbedaan pada laporan pertanggungjawaban. Misalnya, kata dia, satu Puskesmas dapat senilai Rp800 juta, namun yang dilaporkan cukup Rp500 juta saja.


“Bisa kita bayangkan, kalau 20 Puskesmas dipotong sampai Rp300 juta misalnya. Ini sangat luar biasa jumlahnya,” jelas mantan Kapolres Kabupaten Takalar ini.


Gany mengaku, pihaknya menyampaikan semua ini murni sebagai penegakan hukum semata, tidak ada tendensius didalamnya sedikitpun. Namun, dia berharap supaya bersabar menunggu hasil sebab semua butuh proses.


“Kami tidak ada kepentingan disini. Kita murni penegakan hukum semata, dan kami sampaikan bahwa siapa yang berbuat, maka dia harus bertanggungjawab,” Tutupnya.