GlobalnewsIndonesia.com ; LAHAT,Sumsel
– Maraknya aksi pungli oleh oknum Preman yang diduga dibekingi aparat penegak
hukum membuat para pedagang di Pasar Tradisional Moderen (PTM) Serelo Lahat
mulai resah. Agar aksi premanisme tidak semakin legal para pedagang mendesak Pemkab
Lahat untuk dapat menjadi fasilitator guna menyelesaikan permasalahan yang ada.
Ketua forum pedagang PTM Serelo
Lahat Dodo Arman mengatakan, saat ini banyaknya pungutan liar terhadap para
pedagang sangat mengganggu kenyamanan, bahkan keuntungan yang didapat para
pedagang diPTM Serelo lahat tak jarang habis hanya untuk membayar pungutan
tanpa ada karcis resmi dari Pemkab Lahat.
“Setiap bulan para Pedagang dipungut
iuran sebesar Rp.300 ribu padahal sebelumnya untuk lahan parkir mereka sudah
membayar sesesar Rp.3.000.000. PTM Serelo Lahat memang milik swasta namun para
pedagang telah membeli ruko dan tempat yang disediakan dengan surat pelepasan
hak namun masih tetap dipungli,”ujarnya sembari menunjukna dokumen perjanjian
antara pedagang dan pengelola sebelumya.
Dijelaskannya, untuk pengelolaan PTM
Serelo lahat sebelumnya dikelola oleh Brhdn (Inisial-red) di zaman kepemimpinan
bupati Lahat H Harunata namun sejak tahun 2005 pengelolaan nya telah habis masa
berlaku. Akan tetapi meskipun para pedagang sudah mengantongi surat jual beli
dan pelepasan hak masih saja dikenakan iuran diluar pajak retribusi resmi,
sehingga sangat berharap agar pemkab Lahat dapat menindaklanjuti permasalahan
yang ada agar para pedagang tidak merasa teraniaya.
“Jika pedagang besar mungkin masih
dapat memenuhi tuntutan oknum preman, namun jika mereka hanya menjual sayur,
dan kebutuhan dapur hal tersebut sangat diluar kewajaran. Karenanya Pemkab
Lahat harus dapat menjadi fasilitator untuk membantu para pedagang terbebas
dari aksi pungli,”imbuhnya.
Sementara itu, HN (Inisial-red)
salah satu pedagang mengatakan, selain dikenakan biaya parkir dan lapak sebesar
Rp.300 ribu perbulan pedagang juga dikenakan biaya kebersihan lainnya diluar
retribusi resmi. Hal ini jelas sangat memberatkan mengingat tidak setiap hari
suasana PTN Serelo Lahat ramai pembeli.
“Ada hari – hari tertentu pedagang
ramai, namun saat ini sangat sepi apalagi ditambah suasana lockdown akibat
ancaman virus Copid 19 sehingga tak jarang jangan kan dapat untung balik modal
saja kami sudah bersyukur,”pungkasnya.(Arm)