Dibangun 5 Tahun Lalu, SMP Satap Wae Buka Matim Tak Miliki Gedung -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Dibangun 5 Tahun Lalu, SMP Satap Wae Buka Matim Tak Miliki Gedung

3/05/2020

GlobalNewsindonesia.com- Manggarai Timur, Dibangun Lima Tahun Silam, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satap Wae Buka, di Desa Golo Rengket, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur Tidak Memiliki Gedung.

Gedung sekolah yang ditumpangi SMP Satap Wae Buka itu, milik Sekolah Dasar Inpres (SDI) Wae Buka. Padahal, sekolah tersebut telah berdiri sejak 2105 silam.

 hal ini disampaikan keplaa sekolah melalui  Wakil Kepala Sekolah SMP Satap Wae Buka, Mufidatul Husnawati kepada wartawan saat ditemui di sekolah itu pada, Selasa, (3 )/3/2020) Sore.

''Kami telah mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) sejak 2015 hingga 2019 lalu'' Ungkap Mufidatul kepada globalnewsindonesia.com selasa sore di kantor sekolah yang beralaskan tanah dan berdinding bambu tersebut.

Tak hanya itu dirinya juga mengakui bahkan proposal tersebut pernah diberikan kepada Bupati Matim Agas Andreas pada tahun 2019 lalu. Namun kata dia, hingga saat ini, proposal untuk pembangunan fisik dan fasilitas lainnya, tak kunjung tercapai.

"Sudah sering kali pak, dari 2015 hingga kami bawa proposal untuk bangun sekolah tetapi, belum juga direspon oleh Pemda Matim. Bahkan dari 2015 sampai 2019 lalu," kata Husnawati.

Karena itu, tambah dia, SMP Satu Atap Wae Buka yang memiliki 113 murid itu telah menggunakan Gedung Sekolah SDI Wae Buka, sejak 2015 hingga 2020 untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

"Dari 2015 kami pakai Gedung sekolah SDI Wae Buka. Jadi KBM kami disini, setelah siswa SDI pulang sekolah jam 12.00.  Sehingga kami memulai KBM dari 12.35 hingga 17.00 Wita," katanya.

Ia menambahkan, tenaga pengajar di sekolah itu sebanyak 16 orang. Diantaranya, guru PNS dua (2) orang dan guru honorer sebanyak 14 orang.

Husnawati mengatakan, Pihak sekolah tak keberatan apabila, Pemkab Matim akan mengalokasikan anggaran untuk membangun gedung. Sebab, beberapa tahun silam masyarakat di desa itu telah menyerahkan sebidang tanah kepada pihak sekolah.

"Sudah lama warga desa ini menyerahkan tanah untuk membangun sekolah. Sehingga, kalau  kalau ada dana untuk bangun sekolah, maka Pemda Matim dan pihak sekolah tidak mendapatkan kesulitan," tutup Husnawati.

Sementara itu, Kepala Desa Golo Rengket Rober Karo mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk segera merealisasikan pembangunan sekolah itu. Sebab, kata dia, sekolah tersebut telah berdiri sejak 2015 silam.

"Proposal untuk membangun sejumlah fasilitas, seperti gedung, kursi dan fasilitas lainnya telah diajukan kepada Pemda Matim sejak 2015 silam hingga 2019 lalu" ungkap Robert.

"Warga masyarakat sudah menyerahkan tanah untuk pembangunan SMP satap Wae Buka, tanah tersebut telah bersrtifikat", ujar Robert.

Robert mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda)  Kabupaten Manggarai Timur (Matim)  segera merealisasikan pembangunan gedung SMP Satap Wae Buka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Manggarai Timur, Basilius Teto, saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya rabu, 4 Maret 2020 mengatakan pihaknya akan segera turun ke sekolah tersebut guna mengecek data sekolah sekolah tersebut.

"Esok kami turun di sekolah tersebut, guna mengecek  data di sekolah''Tutupnya.(Dhar)