Kisah Kaseng dan Sepeda Onthel,nya -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Kisah Kaseng dan Sepeda Onthel,nya

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
2/25/2020



GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng; Hidup adalah sebuah perjuangan yang harus dijalani penuh suka dan duka. Hal inilah yang menjadi landasan Kaseng bin Saraba (75) warga kampung Gusunga Kel.Lamalaka Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Sul-Sel

Dirinya mengaku sudah puluhan tahun menjalani pekerjaan sebagai penjual ikan keliling. Namun ia jalani dengan senang hati, meski harus (Ngonthel-red) sepeda puluhan kilometer setiap harinya di seputaran kota Bantaeng yang berjuluk Butta Toa

Selama lebih puluhan tahun ia jualan ikan keliling bersama sepeda tua menawarkan ikan kepada pelanggannya. Dengan sepeda bututnya, berangkat subuh keluar rumah dan pulangnya menjelang malam

Propesi itu ia jalani terus menerus tanpa menghirauakan teriknya mata hari dan dinginnya air hujan.

“ Nani kurami nak.!? Ya gimana lagi nak bisanya hanya jualan ikan keliling begini. Yang penting setiap hari dapat uang dari sang juragan ikan(pemodal) untuk belanja dan biayai anak cucu." kata Kaseng kepada GNI saat berteduh di sebuah Kantor penyuluh pertanian di Kel lamalaka selasa, 25/02/2020

Kaseng, mengaku meski penghasilan sehari-harinya tak seberapa. Namun selama puluhan tahun ia menjalani jualan keliling dengan senang hati. Dari hasil penjualan ikan dirinya bisa menghidupi 9 orang. Anaknya 3 orang cucunya.

“  Jualan kayak gini hasilnya ya tidak tentu kadang laku kadang sepi. Biasa juga saya keringkan ikanya atau saya bagikan ketetangga kalau tak laku, Kalau di hitung rata-rata penghasilan Rp 60 ribu – Rp 75 ribu. Alhamdulillah cukup untuk makan, dan saya cuma bermodalkan kepercayaan “, tutur Kaseng.

Dalam benak Kaseng, ada keinginan untuk mengganti sepeda tuanya dengan sepeda motor untuk juala ikan. Namun karena penghasilan yang pas-pasan itu menyurutkan keinginan yang lama diimpikanya .

Keriput pipinya tergambar Kaseng sosok lelaki yang tangguh, ia terus berdo’a agar diberikan kesehatan oleh yang kuasa agar bisa terus jualan ikan.

“ Maunya sih naik sepeda motor seperti yang lain Nak . Namun karena belum ada rejeki ya naik sepeda terus tak mengapa. Masih banyak ilmu dan pesan yang ingin saya tanyakan namun hujang yang mulai redah menhentikan percakapan, Sehat selalu Pak Kaseng mae..kii.!!? Abm