Global News Indonesia. PURWAKARTA. Sekitar 8000 masa dari Aliansi Kiansantang akan mengepung kantor Pembangkit Jawa Bali (PJB) Cirata di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Koordinator Aliansi Kiansatang Purwakarta, H. Elan Sopian, Senin (03/2) di Kantor Redaksi HK Jabar, mengatakan selama ini PJB Cirata pekerjaannya dikuasai oleh non pribumi, "Sejak berdiri PJB cirata, maka pengusaha lokal tidak diberdayakan dan faktanya pengusaha dari luar seperti Bandung yang mengerjakan projeknya", tegas H. Selan.
Untuk itu kami sudah melayangkan surat, ke pihak PJB Cirata, untuk beraudiensi dengan perihal tersebut.
Tambahnya, bahwa pihak PJB Cirata dan BPWC akan ada projek besar soal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tidak lama lagi pengerjaannya akan segera dimulai.
Selain itu, pekerjaan PJB Cirata maupun BPWC sangat banyak, tetapi pengusahanya dari luar Kabupaten Purwakarta.
"Hari ini, melalui nomor surat 002/Audiensi/AKS/I/2020, saya kirimkan ke Polres Purwakarta. Intinya kegiatan kami ingin berjalan tertib dan aman. Maka, izin kami layangkan hari ini”, tegas Ketua Aliansi Kiansantang.
Menurutnya delapan Ormas dan LSM yang akan beraudensi adalah ormas GMBI, GIBAS, LMP, Laskar NKRI, Laskar Komando, Pagar Nusa, LPKSM, KPLHI. Masing-masing Ormas dan LSM yang akan datang ke PJB Cirata mengirimkan 500 orang anggotanya. (mjn)