Virus Corona Nyebar Lewat HP Xiaomi 'HOAX', Berikut Penjelasan IDI -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Virus Corona Nyebar Lewat HP Xiaomi 'HOAX', Berikut Penjelasan IDI

1/31/2020

Globalnewsindonesia.com; Jagat Maya dihebohkan dengan Sebuah unggahan soal virus corona bisa menyebar lewat hp xiaomi viral di media sosial Twitter (28/01/2020).
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @coromodol.
sampai Rabu (29/01/2020) pukul 08.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai 21.800 kali dan dibagikan 9.600 kali.
Pada unggahannya, @coromodol menuliskan, "virus corona nyebar lewat hp xiaomi."
Diunggahan tersebut juga disertai anjuran, "kalo abis salaman sm temen yang pake xiaomi, buru buru cuci tangan pake sabun."
@rocodomol beralibi menyebarkan twit tersebut setelah membaca cuitan @blogdokter yang mengatakan virus corona bisa menular melalui benda mati.

Penjelasan Ikatan Dokter Indonesia

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih menjelaskan penularan sebuah virus, termasuk virus corona melalui handphone tidaklah benar. Penularan seperti yang viral di media sosial tersebut harus dibuktikan dengan pemeriksaan.
"Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan," ujarnya pada Kompas.com, Rabu (29/01/2020) pagi.
Lanjutnya, HP Xiaomi yang beredar tidak bisa dikatakan mengandung virus corona meski handphone tersebut dari China.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika benda tersebut terpapar oleh cairan tubuh penderita lalu benda itu dipegang tanpa cuci tangan, baru bisa tertular.
Cairan yang dimaksud seperti air liur, bersin, batuk, ingus, darah, dan semacamnya.
Namun prinsipnya, harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

Penularan virus corona

Daeng mengatakan penularan virus bisa dari beberapa hal berikut:
  1. Tertular langsung dari hewan yang mengandung virus.
  2. Tertular langsung dari orang yang sakit, lewat cairan tubuhnya seperti darah, air liur, bersin, batuk, dan ingus. "Kalau kita dekat dengan penderita terus kita kena semprot bersin atau batuknya, bisa tertular," ujarnya.
  3. Bisa dari benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh dari orang sakit. "Tangan kita menyentuh cairan baik langsung dari hewan atau langsung dari penderita atau tidak langsung dari benda yang terkontaminasi, trus tangan kita kucek-kucek mata," katanya.
Mengenai impor barang dari China, menurutnya masyarakat bisa berhati-hati saat membeli barang impor.
Keputusan untuk membeli atau tidak kembali kepada individu masing-masing. Namun tidak disarankan mengkampanyekan, karena itu wewenang dari pemerintah. 
"Mestinya pemerintah yang berwenang memberikan warning atau larangan. Kalau masing-masing warga tak mau beli produk China karena hati-hati, takut isu tersebut saya rasa sah-sah-saja, tapi sebaiknya untuk dirinya sendiri," kata Daeng. (jck)
Sumber : kompas.com