Pelatihan Berbasis Konpetensi BLK Gelombang Ke VI di Buka Langsun prof HM Nurdin Abdullah -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Pelatihan Berbasis Konpetensi BLK Gelombang Ke VI di Buka Langsun prof HM Nurdin Abdullah

9/30/2019

Globalnewsindonesia - Bantaeng; Balai Latihan Kerja (BLK) Bantaeng yang berlokasi di Dusun Korong Batu, Desa Baruga, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng kembali melanjutkan program kerja samanya dengan JICA (Japan International Corporation Agency) dan EHIME Toyota Motor Corporation Jepang.

Kerja sama itu ditindak lanjuti dengan dibukanya Pelatihan Program Peningkatan Kapasitas Infrastruktur kerja sama Ditjen Binalantas Kemenaker RI (Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia) dengan JICA dan EHIME Toyota Motor Corporation Jepang di BLK Bantaeng, Senin (30/09/19).

Dirangkaikan dengan Pembukaan Siswa Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan VI. Dimana dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HM Nurdin Abdullah.

Gubernur yang akrab disapa NA itu menjamin setiap siswa akan cepat mendapat pekerjaan, bahkan sebelum selesai mengikuti pendidikan sudah dilirik dunia kerja.

"Saya sampaikan selamat kepada adik-adikku yang berjumlah 48 orang. Saya jamin Bapak dan Ibu begitu selesai, bukan kita yang melamar pekerjaan tetapi kita yang dilamar," tegas NA.

Lanjut dikatakan dalam sambutannya bahwa peserta pelatihan tidak salah memilih BLK Bantaeng untuk menimba ilmu. Standar pendidikan yang diterapkan jauh di atas rata-rata standar nasional.

"Bapak dan Ibu peserta pelatihan tidak salah pilih ikut pada program di BLK Bantaeng karena kita belajar mulai dari sejarah pembentukan mesin", tuturnya.

Menurut mantan Bupati Bantaeng 2 periode itu, kalau kita belajar dari pembentukan mesin niscaya pasti kita pahami sampai ke hal-hal kecil dalam dunia otomotif. Kuncinya harus disiplin karena kesuksesan orang Jepang diawali dari disiplin.

Beda dengan orang Indonesia. Diilustrasikan dihadapan tetamu dan siswa bahwa orang Jepang khususnya ketika mengikuti materi, bahkan saat tidur pun telinganya tidak ikut tidur melainkan mendengar.

Juga digambarkan kebiasaan orang Jepang dalam tata cara merawat kendaraan. Kerap melakukan penggantian spare part secara berkala, dibanding orang Indonesia nanti ketemu bengkel bilamana kendaraannya mogok.

NA juga berpesan agar peserta giat dan tekun mengikuti seluruh rangkaian pendidikan karena akan ada seleksi lanjutan untuk dikirim ke Jepang. Makanya kata NA, disiplinlah agar karakter itu terbawa hingga ke negeri Sakura dan dunia kerja nantinya.

"Tahun ini kurang lebih 8 orang akan dikirim ke Jepang melalui Kemenaker. Tapi Saya mau tambah 8 orang lagi, nanti biayanya dari kita di provinsi", ucapnya dan sentak dijawab siap oleh Kadis Tenaga Kerja Provinsi SulSel.

Sebelumnya Muhiddin selaku Kepala BLK Bantaeng melaporkan bahwa pendidikan tahun ini merupakan fase kedua yang akan berlangsung selama 3 tahun. Fase pertama telah usai selama kurang lebih 2 tahun sejak Januari 2016 sampai Juli 2018.

"Pendidikan di BLK ini berdurasi 3 tahun. Sebanyak 48 orang instruktur kejuruan otomotif dengan pola pendidikan on off yang akan berakhir tahun 2022," ujarnya.

Salah satu materi pendidikan dan cukup menarik dibanding BLK lainnya di Indonesia yakni pelatihan kendaraan hybrid. Mengawali pelatihan itu, Gubernur SulSel bersama Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin menyematkan tanda peserta kepada perwakilan siswa.

Turut pula melakukan penyematan yakni Senior Vice President EHIME Toyota Motor Corporation Jepang, Futagami Hidekazu, Chief Representative JICA Indonesia Office, Fujikura Takayuki, Dirjen Binalantas Kemenaker RI, Bambang Satrio Lelono dan perwakilan Toyota Kalla Group, Muhammad Ashar.   (Abm). salam #AMBAE